Boyolali — Tradisi padusan di Kota Susu dibuka dengan Siraman terhadap Mas dan Mbak Boyolali di Umbul Ngabean, Pengging, Banyudono, Rabu (18/7). Sebelum Siraman, ritual tahunan ini diawali dengan kirab budaya dari Masjid Ciptomulyo menuju ke Obyek Wisata Tirtomarto Pengging.
Setelah rombongan kirab tiba di Pengging, Mas Boyolali Andika Cahya Saputra dan MBak Boyolali Wahyu Nur Wijayanti sungkem kepada Bupati Boyolali Seno Samudro dan Muspida yang hadir. Setelah itu, baru dilakukan siraman yang diawali Bupati.
Keduanya disiram menggunakan air bunga yang telah disiapkan. Mulai dari Bupati, Ketua Dewan Slamet Paryanto hingga Kepala Disbudpar Drs Sugianto. Usai siraman, Mas dan Mbak Boyolali digiring ke Umbul Ngabean untuk dimandikan langsung ke kolam yang dulu digunakan sebagai tempat pemandian Paku Buwono X, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Bupati Boyolali, Seno Samudro mengatakan, selain Pengging, pihaknya juga menyiapkan Tlatar untuk padusan. ”Dulu padusan ini digunakan Walisongo untuk syiar agama Islam, sekarang padusan diartikan menyucikan diri menjelang Puasa,” ungkap Bupati. (byl)