Timlo.net — Para wanita berusia lanjut yang ingin diet, ngelongi berat badan atau mempertahankan berat badan harus dengan setia mencatat apapun yang mereka makan dalam buku harian, menghindari makan siang di restoran dan jangan sampai lupa untuk sarapan. Demikianlah pesan yang disampaikan para peneliti dalam sebuah penelitian- menggambarkan pentingnya kesadaran diri dalam menjaga berat badan yang sehat.
Penelitian dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle juga menemukan para wanita yang melewatkan sarapan kehilangan delapan pon lebih sedikit selama satu tahun dari para wanita yang tetap sarapan, demikian dilansir dari latimes.com.
“Penelitian ini bisa ditiru oleh siapapun untuk diri mereka sendiri: Tulis semua yang Anda makan setiap hari dalam buku harian dan lihat apakah Anda mengalami penurunan berat badan. Hindari makan siang di restoran, dan jangan lupa untuk sarapan; lalu lihat apakah kebiasaan-kebiasaan ini bisa membantu,” kata Dr Anne McTiernan, kepala peneliti.
Sejumlah program diet komersial menekankan pentingnya menyimpan sebuah buku harian ‘makanan’, begitu juga rekomendasi para ahli. Memulai kebiasaan mencatat makanan yang kita makan dalam sebuah buku harian bisa membuat orang menyadari bahwa mereka tidak tahu berapa banyak kalori yang mereka makan.
“Banyak wanita yang sangat terkejut atas apa yang mereka makan. Saat mereka mencatat dalam buku harian mereka dan bertemu dengan ahli diet, mereka sangat terkejut akan berapa banyak kalori ekstra yang mereka makan.” kata McTiernan dalam sebuah wawancara.
Memakan sepotong muffin untuk cemilan mungkin menyumbang sepertiga dari jumlah kalori yang seorang wanita harus konsumsi setiap hari, demikian tambah dokter wanita ini.
Penelitian ini melihat bagaimana kebiasaan mengawasi diri sendiri mempengaruhi proses mengurangi berat badan selama enam bulan (dengan sebuah gol untuk mengurangi sepuluh persen dari berat badan mereka) dan menjaga berat badan selama enam bulan berikutnya. Peserta dalam penelitian ini adalah perempuan yang mengalami kelebihan berat badan pasca menopause atau penderita obesitas yang diawasi selama Juni 2007 hingga Agustus 2008. Sebanyak 123 wanita, berusia antara 50 hingga 75 tahun dibagi dalam dua kelompok: hanya berdiet dan diet disertai olahraga. Kelompok terakhir memiliki sebuah gol untuk berolahraga selama 45 menit, lima kali dalam satu minggu.
Selama penelitian, mereka bertemu dengan para ahli diet, dan bertemu dalam kelompok, membagi buku harian mereka dan mengisi kuesioner yang mendetail. Para wanita, dengan usia rata-rata 58, kehilangan lebih banyak berat badan di kelompok yang melakukan diet dengan olahraga dibandingkan dengan kelompok yang hanya berdiet. Walaupun perbedaannya tidak terlalu besar.
“Berolahraga memang penting,” kata McTiernan, “tapi lebih penting lagi untuk menjaga, dan menghindari kehilangan massa otot. Untuk mengurangi berat badan, kalori adalah kuncinya.” terangnya.
Faktor terbesar dalam penelitian itu adalah buku harian. Mereka yang secara teratur mencatat konsumi kalori mereka dalam buku harian kehilangan berat badan sebesar 12, 8 persen dari total berat badan mereka, sementara mereka yang malas mencatat di buku harian kehilangan berat badan hanya sebesar 8,2 persen.
Para wanita dalam penelitian ini diajari untuk mengukur porsi makan, menghitung besaran sajian makanan dan memperkirakan besarnya porsi makanan saat mereka tidak mungkin menghitung secara pasti. Sebagai contoh, sepotong daging berukuran seukuran kartu berbobot sekitar 4 ons.