Sukoharjo — Ribuan perajin, pengusaha dan pedagang tahu dan tempe se-Kartasura, Sukoharjo, Rabu (25/7) rame-rame turun ke jalan menggelar aksi demo menuntut diturunkannya harga kedelai. Demo yang diwarnai dengan aksi teaterikal dan perkusi ini digelar di Jl Ahmad Yani simpang tiga Tugu Pancasila, Kartasura.
Kenaikan harga kedelai dari sebelumnya di kisaran harga Rp 5.000 menjadi Rp 8.000 membuat para pengusaha dan perajin tempe dan tahu merasa terbebanni dengan biaya produksi yang semakin tinggi. Hal ini diungkapkan Korlap aksi demo, Suradi Cokro Asmoyo.
“Kita turun ke jalan menuntut penurunan harga kedelai, meningginya harga kedelai semakin mencekik kami para perajin dan pengusaha tempe tahu,” ungkap Suradi yang juga menjabat Sekretaris Paguyuban Perajin dan Pengusaha Tempe “Wijaya Kusuma”.
Menurut Suradi, jika tuntutan penurunan harga kedelai kali ini tidak dipenuhi, maka mereka akan menggelar aksi yang lebih besar, membawa serta seluruh keluarga mereka.
Hal senada diungkapkan Adam (42) warga Purwogondo, Kartasura yang juga pengusaha tempe dan tahu yang turut turun ke jalan. “Ini merupakan suara hati terkait bahan baku yang semakin tinggi, dengan terpaksa kami turun ke jalan untuk menuntut harga kedelai diturunkan,” pinta Adam sembari menambahkan, selama dua hari pihaknya tidak memproduksi tahu-tempe sebagai aksi protes atas mahalnya harga kedelai.
Demo yang diikuti ribuan orang ini membuat sedikit jalan sedikit tersendat, Sejumlah aparat kepolisian mengamankan jalannya akasi tersebut. Kapolsek Kartasura, AKP Fahcrul Sugiarto meminpin langsung pengamanan ini.
