Klaten — Kebutuhan gas elpiji ukuran 3 kilogram di Klaten mulai mengalami kenaikan hingga 10 persen. Kenaikan itu dipicu meningkatnya aktifitas memasak di bulan Ramadhan.
“Hingga sepekan pertama puasa ini kenaikan sudah mulai terasa untuk gas elpiji 3 kilogram,” ujar Wakil Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Surakarta, Sulistyo di Klaten, Rabu (25/7).
Sulistyo menjelaskan, pada bulan puasa ini pasokan gas elpiji untuk wilayah Klaten jumlahnya naik 10 persen atau menjadi 21.000 tabung per hari dari sebelumnya yang hanya berkisar 19.100 tabung per hari.
“Sehingga mulai 24 Juli sampai 31 Juli mendatang akan ada tambahan fakultatif sebesar 10 persen,” jelasnya.
Pihaknya memperkirakan kenaikan kebutuhan gas elpiji itu terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya banyaknya pembuatan kue-kue menjelang Lebaran.
Penjualan BBM Turun
Berbeda dengan gas elpiji, penjualan bahan bakar minyak (BBM) justru mengalami penurunan sebesar 10 persen. Namun demikian kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Kebutuhan baru akan meningkat menjelang Lebaran mendatang.
“Saat ini, kebutuhan BBM perhari mencapai 294.000 liter, sedangkan untuk solar mencapai 120.000 liter perhari,” jelas Sulistyo.
Sementara itu, omzet BBM selama bulan Juni 2012 untuk wilayah Kabupaten Klaten cukup tinggi. Pasokan premium mencapai 9.784 kilo liter, solar 3.984 kilo liter, pertamax 48 kilo liter, sedangkan pertamax plus hanya 16 kilo liter.