Timlo.net — Saat mata kita mulai kehilangan kemampuannya untuk melihat entah karena retinitis pigmentosa atau macular degeneration –penyakit-penyakit yang mempengaruhi kemampuan mata untuk mendeteksi cahaya– bisa menjadi pengalaman yang menakutkan. Tapi berkat penelitian baru dengan menggunakan tikus-tikus lab, jenis-jenis kebutaan ini bisa dibalik lewat serangkaian injeksi.
Dalam penelitian ini, sekelompok tikus-tikus lab buta diberikan suntikan dari sebuah zat kimia disebut acrylamide-azobenzene-quaternary ammonium, atau disingkat AAQ, saat disuntikkan secara langsung ke mata tikus, membuat binatang ini bisa melihat cahaya, demikian diberitakan oleh Tecca.com. Walaupun sulit untuk para peneliti untuk mengukur secara tepat berapa banyak penglihatan tikus yang bisa dikembalikan lewat suntikan ini, tes di lab telah menunjukkan bahwa gerombolan tikus ini bisa mendapatkan kemampuan penglihatan mereka secara normal.
Sejauh ini, AAQ hanya dites pada kelompok tikus-tes berikutnya pada primata akan menunjukkan pada para peneliti apakah obat ini menjadi sebuah solusi untuk merawat retinitis pigmentosa atau macular degeneration pada manusia. Tapi walaupun jika tes berikutnya menunjukkan keefektifan dari AAQ, suntikan reguler mungkin bukan solusi yang dipilih. Lagipula, efek-efek AAQ hanya berlangsung selama kurang lebih 24 jam pada tikus-tikus tersebut sebelum mereka mendapat suntikan lain tepat di mata mereka.