Timlo.net — Perantau dari berbagai wilayah kepulauan di Sulawesi Tenggara (Sultra) pulang ke kampung untuk melakukan pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April mendatang. Mereka mulai memadati Pelabuhan Nusantara, Kota Kendari, Minggu (14/4).
Akibat padatnya pemudik di pelabuhan, beberapa warga bahkan harus kehabisan tiket kapal. Mereka yang kehabisan tiket pun harus menunggu jadwal pemberangkatan kapal berikutnya.
Para warga itu hendak menuju beberapa wilayah kepulauan di Sultra. Lokasi tujuan yang ramai penumpang di antaranya Kabupaten Muna dan Kota Baubau.
Fesri, salah seorang mahasiswa yang sudah dua tahun kuliah di Kota Kendari mengungkapkan, kepulangannya ke kampung halaman agar bisa ikut menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2019. Baginya mencoblos itu penting, karena pesta demokrasi diselenggarakan setiap lima tahun sekali.
“Sengaja pulang lebih awal karena takut adanya lonjakan penumpang pada H-2 dan H-1 jelang pencoblosan,” katanya.
Demi memberikan hak suaranya saat hari pencoblosan, Fesri mengaku harus mengorbankan beberapa mata kuliah dengan tidak mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus.
“Harusnya masih kuliah besok, tapi tidak apa-apa, karena saya ingin ikut memilih presiden dan wakil rakyat sesuai hati nurani saya,” ujarnya.
Perantau lainnya dari Kabupaten Muna, Wahyudi juga mengatakan hal serupa. Dia pulang kampung kali ini hanya untuk memberikan hak suaranya di Pemilu 2019.
“Mau pulang memilih karena ini lima tahun sekali, saya tidak mau ketinggalan,” ungkap Wahyudi.
Sumber: DetikCom
Editor : Wahyu Wibowo