Timlo.net – Meski penyelenggaran pemungutan suara sudah dilewati, namun ada cerita menarik dibalik pendistribusian logistik pemilu di daerah terpencil di Provinsi Kalimantan Tengah. Petugas TNI-Polri bersama warga bahu membahu mendistribusikan logistik melalui medean berat agar pemilu berjalan lancar.
Wakapolda Kalimantan Tengah Brigjen Rikwanto menceritakan, tidak sedikit medan berat yang harus dilalui oleh aparat dalam mengawal pendistribusian kotak dan surat suara.
“Medan berat banyak sekali, terkadang ke tempat pemungutan suara (TPS) bisa dua hari baru sampai,” kata Brigjen Rikwanto, Jumat (19/4).
Seperti misalnya di Desa Sei Pudak, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, petugas harus menempuh jalan setapak untuk mengirim logistik. Petugas memikul kotak dan surat suara sambil berjalan kaki menyusuri perkebunan.
“Terkadang petugas harus ‘menginap’ di jalan karena sudah larut dan medannya tidak memungkinkan untuk dilalui pada malam hari,” tuturnya.
Di wilayah Kotawaringin Timur, petugas harus menepi sejenak karena hujan lebat. Sebagian besar TPS di wilayah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah harus ditempuh menggunakan perahu. Petugas bahkan sempat terjebak riam sehingga petugas harus bahu membahu menggeser logistik.
Di Kabupaten Barito Timur, petugas terkendala karena jalanan berlumpur. Motor yang digunakan untuk mengawal pendistribusian logistik terjebak lumpur sehingga harus dituntun.
Sumber: DetikCom
Editor : Wahyu Wibowo