Timlo.net — Golongan darah Anda mungkin menolong menentukan besarnya resiko Anda terkena penyakit jantung.
Sebuah analisis baru menyebutkan, bahwa memiliki golongan darah O membuat tubuh Anda terlindungi dari serangan jantung dan stroke, sementara memiliki golongan darah AB memiliki resiko yang lebih besar.
Resiko penyakit jantung umumnya berdasarkan faktor-faktor yang bisa diukur, seperti tekanan darah seseorang, kolesterol dan berat badan.
Tapi golongan darah mungkin juga penting, demikian kata seorang peneliti Lu Qi, MD, PhD, dari Harvard Medical School dan Harvard School of Public Health, dilansir dari WebMD.com.
“Orang-orang tidak bisa mengubah golongan darah mereka,” kata Qi. “Tapi kami mungkin bisa menggunakan informasi ini untuk membantu menentukan resiko seseorang terkena penyakit jantung dan bagaimana untuk merawat mereka secara agresif,” terangnya.
Golongan darah O adalah golongan jenis darah yang umum di Amerika Serikat (AS).
Sekitar 45 persen orang berkulit putih, 51 persen orang Afrika-Amerika, 57 persen orang Latin, dan 40 persen orang Asia di AS memiliki golongan darah O, demikian data dari American Red Cross.
Golongan darah AB masih jarang. Hanya empat persen orang kulit putih dan Afrika-Amerika, dua persen orang latin, dan tujuh persen orang Asia di AS memiliki golongan darah itu.
Dalam analisis baru mereka, Qi dan rekan-rekannya mengkombinasikan penemuan-penemuan dari dua penelitian besar yang diikuti oleh 90 ribu orang dewasa selama kurang lebih dua dekade.
Dibandingkan dengan orang-orang dengan golongan darah O:
-Orang-orang dengan golongan darah AB, 23 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung.
-Orang-orang dengan golongan darah A memiliki resiko 5 persen lebih banyak untuk terkena penyakit jantung.
-Orang-orang dengan golongan darah B memiliki resiko 11 persen lebih banyak untuk terkena penyakit jantung.
Penelitian-penelitian awal menyatakan bahwa golongan darah tipe A dihubungkan dengan level LDL (kolesterol jahat) yang lebih tinggi, dan golongan darah AB dihubungkan dengan peradangan, yang juga dihubungkan dengan serangan jantung.
Penemuan-penemuan ini dipublikasikan di Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology.
Tidak jelas jika orang-orang dengan golongan-golongan darah yang berbeda merespon perawatan pencegahan secara berbeda seperti obat-obatan statin penurun kolesterol, perawatan tekanan darah, dan bahkan intervensi gaya hidup seperti diet dan latihan.
Penemuan-penemuan dalam penelitian ini perlu dikonfirmasi, demikian kata ahli pencegahan jantung Richard A.Stein, MD, direktur program latihan dan nutrisi di Center for the Prevention of Cardiovascular Disease di Universitas New York.
“Saya sebenarnya tidak mengetahui golongan darah-golongan darah para pasien saya, dan saya akan membayangkan bahwa kebanyakan ahli jantung akan mengatakan hal yang sama,” katanya. “Mungkin hal ini akan terbukti lebih berguna dalam penilaian kami akan bagaimana merawat para pasien secara agresif, tapi kita belum ke sana,” terangnya.