Karanganyar – Dibutuhkan energi ekstra memulihkan perselisihan yang muncul akibat perbedaan pandangan politik pascapemilu. Namun, bukan berarti itu mustahil.
“Kekecewaan pasti ada. Banyak perbedaan ketika pemilu yang dirasakan masyarakat sampai tingkat bawah. Termasuk antargolongan masyarakat dan organisasi. Tapi saya yakin bisa kembali pulih,” kata Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Karanganyar, Achmad Hudaya usai dirinya mengisi materi di sarasehan paguyuban umat beragama Karanganyar di aula kantor Kecamatan Tasikmadu, Selasa (23/4).
Ia meyakini masyarakat di Karanganyar masih memegang teguh prinsip ‘Rukun Agawe Santoso’ yang artinya kerukunan kunci kesejahteraan. Buktinya, kotak-kotak massa sirna usai Pilkada Karanganyar 2018 dan Pilkades pada Februari lalu.
Masyarakat bisa melupakan perselisihan dan kembali beraktivitas seperti biasa. Sedangkan usai Pileg dan Pilpres serentak, masyarakat diminta menyikapi kebersamaan lebih penting untuk membangun kehidupan lebih baik, daripada gagal move on.
Guna mempercepat pemulihannya, FKUB gencar menyampaikannya di media sosial dan memasang slogan di spanduk. Sebab, butuh waktu untuk memulihkannya secara alami. Dibutuhkan pendampingan dari pemerintah dan penggerak masyarakat.
“Intinya pemilu sudah rampung, jangan ada delegitimasi KPU. Justru KPU harus didukung. Saya optimistis di tingkat bawah, bisa bagus,” katanya.