Solo — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo mengaku prihatin dengna banyaknya petugas pengawas tempat pemungutan suara (TPS) yang jatuh sakit usai menjalankan tugas pada tanggal 17 April lalu. Beberapa diantara mereka bahkan ada yang sampai di rawat di rumah sakit.
“Kami prihatin dengan kondisi yang menimpa teman-teman P-TPS,” terang Ketua Bawaslu Kota Solo Budi Wahyono kepada Timlo.net, Kamis (25/4) siang.
Dikatakan, pihaknya telah mengunjungi pengawas TPS yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Bengawan. Terkait hal itu, pihaknya masih memperjuangkan hak-hak mereka di tingkat pusat.
“Kami masih menunggu supaya ada perhatian buat mereka dari Bawaslu Pusat,” kata Budi.
Menurutnya, beban kerja dan tekanan yang tinggi kepada anggota pengawas TPS menjadi penyebab banyaknya mereka jatuh sakit. Apalagi mereka bekerja di bawah tekanan hampir selama 24 jam saat penyelenggaraan Pemilu tanggal 17 April kemarin.
“Kalau dari keterangan mereka kebanyakan kelelahan, capek dan lain sebagainya. Tapi dugaan kami yang utama akibat beban kerja yang tinggi saat tanggal 17 April kemarin,” ungkap Budi.
Disinggung mengenai jumlah anggota pengawas TPS yang menjalani rawat inap hingga saat ini, Budi mengaku ada 10 orang. Sedangkan satu pengawas TPS rawat jalan.
“Ini yang terdata ya. Kemungkinan ada yang belum terdata dan memilih untuk berada di rumah, tidak ke rumah sakit untuk memeriksakan diri,” katanya.
Pihaknya berharap ada perhatian khusus dari pihak Bawaslu RI mengenai nasib para anggota pengawas TPS yang terkena musibah tersebut.
Editor : Marhaendra Wijanarko