Timlo.net — Bawang putih merupakan salah satu bahan makanan favorit dalam penelitian penyakit kanker. Manfaat kesehatan bawang putih dalam perawatan kanker telah diteliti selama bertahun-tahun.
Sebagai contohnya, selama tahun 1952, para peneliti Rusia sukses menggunakan ekstrak bawang putih melawan tumor-tumor manusia.
Bukti bahwa orang yang memakan bawang putih memiliki resiko lebih kecil terkena kanker datang dari sebuah perbandingan antara dua kabupaten Cina di provinsi Shandong, seperti dilansir dari foods-healing-power.com.
Penduduk kabupaten Gangshan memakan 20 gram bawang putih setiap hari (atau sekitar tujuh siung) dan memiliki tingkat kematian karena kanker lambung sekitar 3,45 per 100 ribu populasi.
Di dekat kabupaten Quixia, para penduduknya kurang begitu perduli dengan bawang putih dan makan sedikit bawang putih, tingkat kematian karena kanker lambung di sana sekitar 40 per 100 ribu.
Orang-orang yang tidak memakan bawang putih memiliki resiko 12 kali lebih besar terkena kanker lambung mematikan.
Para peneliti Jepang menemukan bahwa ekstrak bawang putih berfungsi sebagai sebuah antioksidan yang kuat terhadap zat kimia yang disebut lipid peroxidation yang bisa memasukkan molekul oksigen yang tidak tepat, menyebabkan kerusakan sel.
Para penyelidik menguji senyawa belerang dari bawang putih (dan juga bawang merah) menemukan bahwa kandungan-kandungan yang ada menyelamatkan para tikus lab dari kanker usus besar.
Kandungan-kandungan yang ditemukan di bawang putih, seperti allicin telah dikenal mampu melindungi sel-sel usus besar dari efek-efek racun dari zat-zat kimia penyebab sel kanker, tapi juga mencegah pertumbuhan sel-sel kanker sekali sel-sel ini berkembang.