Solo – Pendukung fanatik Persis Solo yang tergabung dalam Pasukan Suporter Paling Sejati atau yang lebih sering akrabg dengan sebutan Pasoepati, kembali berbuat ulah dengan membuat beberapa kericuhan dengan para petugas, dalam pertandingan antara tuan rumah Persis Solo melawan Pro Duta Sleman di Stadion Manahan Solo, Minggu (17/1) sore. Hal tersebut disebabkan luapan rasa kekecewaan yang dialami para Pasoepati karena penampilan Persis yang buruk sehingga tidak mampu memenangkan pertandingan.
Dalam laga kemarin, Pasoepati kembali berulah dengan para petugas berawal dari menjelang berakhirnya pertandingan. Ketika pertandingan memasuki menit ke 80, sebuah kembang api dari tribun utara meluncur kencang ke arah penjaga gawang Pro Duta, Galih Sudaryono. Ketika Galih sedang berancang-ancang akan melekukan tendangan gawang, seketika itu juga kembang api yang diarahkan meletus tepat di sekitar Galih. Sontak Galih langsung terjatuh, memegang kepalanya, dan menjerit kesakitan karena terkena percikan api.
Parapemain dan official kedua tim langsung bereaksi dengan kejadian itu, bahkan para pemain tuan rumah Persis pun ikut mengajak Pasoepati untuk tidak melakukannya lagi, insiden tersebut membuat pertandingan dihentikan selama beberapa menit. Karena kiper Galih telah mampu untuk kembali bermain. Setelah kejadian tersebut, beberapa personel dari kepolisian turut mencari orang yang melakukan penembakan petasan. Dengan menggunakan tangga bambu, polisi naik ke tribun utara dan menghardik beberapa Pasoepati yang sulit untuk dikendalikan. Beberapa orang pun ditangkap dan dihajar oleh polisi.
Ulah dari para Pasoepati dengan menembakkan kembang api ke arah penjaga gawang lawan merupakan yang kedua kalinya secara beruntun. Di pertandingan sebelumnya, ketika melawan Persiba Bantul, kiper Persiba Wahyu Tri Nugroho juga mengalami hal serupa. Hal tersebut merupakan catatan dari kurangnya rasa kedewasaan dari para penonton untuk mendukung tim kesayangannya di dunia persepakbolaan Indonesia.