Solo — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melantik kembali Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Senin (6/5). Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo menilai Direksi TSTJ layak diberi kesempatan memegang kendali perusahaan lagi karena kinerjanya selama ini dipandang baik.
“Atas evaluasi dari kami sendiri dan masukan dari Dewan Pengawas untuk diperpanjang,” kata Rudy –sapaan akrab Walikota Solo, usai penyerahan Surat Keputusan (SK) Penetapan Direksi TSTJ, di Ruang Rapat Walikota.
Kursi Direktur Utama TSTJ diduduki Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso sejak 2015 lalu. Dalam empat tahun terakhir Bimo fokus merevitalisasi serta peningkatan kualitas konservasi satwa di kebun binatang satu-satunya di Solo itu
Tak hanya itu, Bimo juga gencar promosi ke daerah-daerah satelit dan kota-kota potensial di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Hasilnya, tingkat kunjungan di TSTJ selalu melampaui target yang dipatok Pemkot setiap tahunnya.
Seiring dengan peningkatan jumlah pengunjung, laba TSTJ juga merangkak naik. Di tangan direksi sebelumnya, laba TSTJ hanya mencapai Rp 223 juta. Angka itu membaik di tahun 2016 menjadi Rp 234 juta. Di tahun 2017, TSTJ berhasil menorehkan sejarah dengan membukukan laba Rp 1,081 miliar. Tertinggi sejak kebun binatang itu berdiri di tahun 1967. Laba tersebut terus meningkat di tahun 2018 mencapai Rp 1,487 miliar.
Dengan catatan gemilang itu, Rudy menilai Bimo layak diberi kesempatan untuk melanjutkan kepemimpinannya.
“Bulan ini masa jabatan pak Bimo habis. Maka hari ini kami serahkan SK penetapan kembali pak Bimo sebagai Dirut perumda sampai tahun 2023,” jelasnya
Pada kesempatan tersebut, Rudy juga mengharapkan TSTJ terus berkembang di bawah arahan Bimo. Ke depan, TSTJ diharapkan dapat merangkul investor-investor swasta untuk mengoptimalkan potensi kebun binatang seluas 14 hektar itu.
“Mudah-mudahan dengan adanya investor-investor yang masuk ini bisa meningkatkan jumlah pengunjung maupun setoran PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari TSTJ,” tambahnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko