Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mengakui, ada 200 nasabahnya yang mengalami masalah pengurangan saldo akibat transaksi mencurigakan. Total kerugian yang diderita akibat kasus ini mencapai Rp 5 miliar.
"Kira-kira ada 200 nasabah. Kerugian Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar," ujar Wadirut BCA Jahja Setiaatmadja melalui pesan singkatnya kepada media, Kamis (21/1/2010), di Jakarta. Dia mengatakan, sebagian besar kerugian nasabah tersebut telah diganti perseroan. Untuk mengantisipasi masalah ini, BCA telah memasang alat anti-skimming di semua ATM BCA.
Meski demikian, demi keamanan bertransaksi di ATM, pihaknya mengimbau agar para nasabah segera mengganti nomor PIN. "Nasabah Jakarta, kalau pernah jalan-jalan di Bali tahun lalu, bisa di-skimming waktu dia ambil ATM di Bali," paparnya.
Saat ini, BCA juga tengah mempersiapkan penggunaan kartu ATM atau debet dengan combi card yang menggunakan teknologi chip dan magnetic. "Ada rencana, sedang dipersiapkan. Namun, ada kendala-kendala kalau pakai kartu chip, berarti tidak bisa dipakai di ATM di luar negeri. Kan mereka, seperti Hongkong dan Australia, masih pakai magnetic stripe, piye? Jadi, harus persiapan matang. Teknisnya perlu dipelajari lagi," katanya.
(Diolah dari kompas.com)
Aryo / Timlo.net