Timlo.net–Seorang gadis tewas dan paling tidak 15 anak lainnya terluka dalam sebuah penusukan massal di sebuah taman di Kota Kawasaki pada Selasa (28/5).
Seorang pria yang diduga sebagai pelaku telah ditahan. Tapi dia mati karena luka tusukan dari pisaunya sendiri. Polisi sebelumnya mengungkap jika sang terduga pelaku berusia sekitar 40 atau 50 tahunan. Dia menusuk dirinya sendiri di leher, tulis CNN, Selasa (28/5).
Sebanyak 16 siswa SD dan tiga orang dewasa terluka dalam serangan itu. Kawasaki sendiri berjarak 21 km dari Tokyo. Menurut pemberitaan, dari belasan korban, tiga orang dalam kondisi kritis. Sayangnya tidak dijelaskan apakah siswi yang meninggal itu termasuk di antara ketiga orang itu.
Penusukan massal adalah kejahatan langka di Jepang dan menjadi pemberitaan utama media. Pada 2016, 19 orang terbunuh dalam penusukan massal di panti untuk penyandang disabilitas. Peristiwa itu adalah pembunuhan massal paling mematikan di Jepang sejak akhir Perang Dunia II.
Penembakan massal lebih jarang terjadi dibandingkan penusukan karena Jepang memiliki hukum kontrol senjata api paling ketat di dunia. Peristiwa ini terjadi selama kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Saat naik ke sebuah helikopter di Jepang, Donald berkata masyarakat Amerika berduka untuk keluarga korban.
Editor : Ranu Ario