Surabaya – Mahesa Jenar PSIS Semarang sukses mencuri poin di kandang Persebaya Surabaya dalam pekan ketiga Liga 1 2019. PSIS memaksa Persebaya bermain imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (30/5) malam.
Sebuah hasil yang tidak mudah didapat oleh PSIS. Tim besutan Jafri Sastra ini mengawali laga dengan terus dikurung tuan rumah Persebaya. Benar saja tuan rumah mampu unggul terlebih dahulu pada menit ke 39, melalui sundulan Osvaldo Haay.
Memanfaatkan umpan silang Ruben Sanadi, Osvaldo Haay langsung melepaskan tembakan yang kali ini gagal diantisipasi kiper PSIS, Jandia Eka Putra. Perubahan pemain dan strategi di paruh kedua, membuat performa PSIS berubah. Justru tuan rumah yang cukup keteteran menghadapi serangan balik berbahaya PSIS.
Masuknya Shohei Matsunaga dan Bayu Nugroho di babak kedua membuat lini belakang Persebaya beberapa kali kewalahan. Septian David Maulana akhirnya menjadi penyelamat PSIS dari kekalahan. Tepatnya pada menit ke-74, umpan kaki luar kanan Matsunaga diselesaikan dengan baik oleh Septian David usai lolos dari jebakan offside.
Usai pertandingan, pelatih PSIS Semarang, Jafri Sastra memberikan apresiasi kepada seluruh anak asuhnya yang tampil heroik. Dirinya mengaku kualitas timnya sangat buruk ketika babak pertama.
“Kami sangat bersyukur apa yang kami dapatkan bisa mencuri poin. Bukan pekerjaan yang mudah karena semua dalam kondisi yang lelah. Babak pertama sangat tertekan dan hampir semua aspek minus di dalam sepak bola ada di tim kami,” ungkap Jafri Sastra, Jumat (31/5).
Kesuksesan mencuri satu poin di Surabaya, membuat PSIS saat ini melesat ke urutan delapan klasemen sementara dengan nilai empat. Sementara Persebaya melorot ke peringkat 13 dengan nilai dua.
“Kami bersyukur, pemain bekerja keras dari menit ke menit. Di babak pertama kami ditekan habis-habisan dan kebobolan terlebih dahulu. Namun di babak kedua berubah dan bisa membalas bahkan ada beberapa peluang untuk mencetak gol,” tandas mantan pelatih Persis Solo ini.
Editor : Dhefi Nugroho