Solo – Anak-anak di Pamedan Mangkunegaran dengan gemulai menari tarian tradisional Jawa. Suasana di Pamedan ramai oleh anak-anak yang belajar menari. Dengan mengikuti alunan gending Jawa anak-anak menari meliuk ke kanan dan kekiri .
Sanggar tari Suryo Soemirat mungkin bukan nama yang asing ditelinga para pecinta seni tari tradisional. Sanggar yang berdiri sejak 2 Oktober 1981 ini merupakan sanggar yang mewadahi seni tari tradisional Jawa. Sanggar yang diciptakan oleh KPH. Herwasto Kusumo atau yang akrab disapa Gusti Heru ini merupakan adik kandung dari KGPAA. Mangkunagoro IX yang sangat mencintai dunia seni tari.
Dalam wawancaranya dengan Joned Sri Kuncoro, Ketua harian sanggar tari Suryo Soemirat menjelaskan Suryo Soemirat merupakan sanggar yang sudah 28 tahun mewadahi anak-anak dan dewasa yang mencintai dunia seni tari, anak mulai dari taman kanak-kanak sampai dewasa ikut bergabung dalam sanggar ini, setidaknya ada 250 murid yang masih aktif bergabung dalam sanggar ini yang berlatih seminggu 3 kali.
Dijelaskan pula bahwa sejalan perkembangannya, sanggar dibagi menjadi dua bagian, yaitu seni tari modern dan tradisional Jawa, seni tari modern tergabung dalam Kinarya Suryo Soemirat, sedang seni tari tradisional Jawa masih bergabung di dalam sanggar tari Suryo Soemirat, namun semua masih berada dalam Sanggar Tari Suryo Soemirat.
Seni tari tradisional merupakan warisan leluhur yang mesti kita lestarikan, karena ini merupakan salah satu aset bagi kota Solo yang berbudaya.