Sragen – Sebuah rumah janda, Marto Sarman Wagiyem (70), warga Dukuh Miri RT 08, Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen ludes dilalap si jago merah, Kamis (8/11) pagi sekitar pukul 09.15 WIB. Api diduga berasal dari sebuah tungku yang masih membara dan menyambar dinding rumah yang terbuat dari papan.
Peristiwa ini sendiri berawal ketika Mbah Wagiyem sedang memanasi sayur gori (gudeg) di dapur rumahnya dengan menggunakan sebuah tungku. Tidak berapa lama setelah itu dia bermaksud hendak pergi ke Balai Desa Celep untuk mengambil jatah beras untuk rumah tangga miskin (Raskin). Sewaktu ditinggal itulah api yang berasal dari tungku yang masih menyala tersebut tiba-tiba membesar dan merembet hingga ke dinding papan yang berjarak sekitar 3 meter.
Rumah limasan berukuran 13×8 meter persegi yang seluruhnya terbuat dari kayu jati tersebut dalam waktu singkat ludes beserta barang-barang yang ada di dalamnya. Menurut penuturan tetangga korban, Sutiyo (53), mengetahui kejadian itu beberapa warga datang dan segera memadamkan api dengan alat seadanya. Tetapi nampaknya nyala api yang begitu besar tidak mampu dikalahkan dengan warga yang jumlahnya sedikit. Dua mobil pemadam kebakaran yang datang kemudian juga tidak berhasil menyelamatkan rumah dan harta benda milik korban.
Yanik (52) warga Miri RT 07, Desa Celep menambahkan, saat kejadian situasi Dukuh Miri memang dalam keadaan sepi, karena sebagian besar warga tidak berada di rumah. Yanik memperkirakan kerugian yang dialami korban lebih dari Rp 35 juta. “Itu baru rumahnya saja, belum termasuk barang-barang yang ada di dalam rumah,” katanya.
Ketika ditemui di rumah salah satu anaknya, Wagiyem menuturkan, seluruh rumahnya terbuat dari papan kayu jati. Sedangkan abarang-barang yang ikut terbakar antara lain, TV, sepeda 3 buah, kulkas, almari kaca 3 buah, laptop dan alat-alat elektronik lainnya. Wagiyem mengaku sebelum dia pergi untuk mengambil Raskin di Balai Desa Celep, terlebih dahulu sudah mematikan tungku dengan menyiram air.
“Sebelum saya ambil Raskin, tungku sudah saya siram,” ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Kedawung AKP Sudira menyatakan, setelah dilakukan olah TKP bersama tim dari Polres Sragen, penyebab klebakaran adalah tungku yang masih menyala. “Setelah diadakan identifikasi, api diduga berasal tungku yang masih menyala. Api kemudian merambat dan membakar papan kayu yang ada di sekelilingnya,” kata Sudira ketika ditemui wartawan di TKP.
