Klaten – Untuk mengetahui kandungan makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Kecamatan Bayat, Klaten, Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mulai mengirimkan empat sampel makanan ke laboratorium Semarang, Jumat (9/11).
“Empat sampel makanan sudah kami kumpulkan untuk di cek ke laboratorium, Semarang. Makanan tersebut berupa olahan daging ayam, telur asin, dan sayur,” ujar Kepala Dinkes Klaten, Ronny Roekmito, Jumat (9/11).
Ronny mengatakan, uji laboratorium sampel makanan tersebut meliputi pemeriksaan bakteorologis dan pemeriksaan kimiawi. Hal itu untuk mengetahui kandungan yang ada di dalam makanan tersebut.
“Selain uji laboratorium, kami juga masih memintai keterangan terhadap warga terkait makanan tersebut apakah dimasak sendiri atau melalui catering. Sebab dari beberapa keterangan masih simpang siur, ada yang bilang masak sendiri tapi ada juga yang bilang dari catering,” imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan, korban dugaan keracunan makanan warga tiga desa yakni Desa Bogem, Nengahan dan Paseban Kecamatan Bayat, Klaten hingga Jumat (9/11) kondisinya mulai membaik. Dari 58 pasien yang dirawat inap, 7 di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
“Meski sudah ada sebagian yang membaik, namun kondisi tubuhnya masih mengobservasi panas dan perlu pemuliahan. Sedangkan sejumlah pasien yang masih di Puskesmas kini mulai bisa tidur dengan pulas,” ujar Kepala Puskesmas Bayat, Agus Widi.
Sementara itu, hingga Jumat pagi ada sebanyak 18 orang masih di rawat di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Dari jumlah itu empat di antaranya merupakan anak-anak. Kendati demikian kondisi mereka juga terus membaik.
