Solo – Hadirnya seorang pembaca berita di stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang cakap dan cerdas di tahun 1993-an menginspirasi sang ayah untuk memberi nama yang sama kepada putrinya yang kedua.
Lahir di Sragen, 24 Februari 1993, Lilis Maryati, begitulah ia diberi nama yang tentunya sarat akan doa, oleh kedua orang tuanya. Tanpa memandang dan mengerti akan arti nama yang disandangnya, gadis manis ini tumbuh remaja dan mulai menampakkan bakat yang serupa dengan Lilis Maryati, seorang pembaca berita TVRI tahun 90-an tersebut.
Tepatnya ketika mulai duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Assalam, ia mulai menunjukkan bakatnya dari kegemarannya berbicara. Acara demi acara yang diselenggarakan di sekolah pun dibawakannya dengan apik. “Mulanya hanya di tingkat sekolah saja. Sampai saya bertemu dengan teman yang waktu itu aktif di kepanitiaan Kreatif Anak Sekolah Solo (Kreasso), saya diminta menjadi MC,” ujar siswa SMAN 2 Solo kelas XII IPS I ini. Dari sinilah, kiprahnya menjadi MC untuk jangkauan yang lebih luas dimulai. Untuk Kreasso 2011 pun, ia telah dikontrak untuk menjadi MC.
Bahkan ia tak hanya mahir membawakan acara dalam bahasa Indonesia saja, kelancaran menjadiMaster of Ceremony (MC) dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris pun tak ragu ia tampilkan di depan khalayak. Kemampuan ini ia dapatkan secara autodidak, dengan mengikuti pembelajaran di sekolah secara tekun dan penuh kegembiraan. “Segala sesuatu yang dikerjakan dengan senang pasti akan membuahkan hasil yang maksimal,” ungkapnya.
Pada perhelatan Piala AFF U-16, 20-26 September yang lalu, ia juga dipercaya untuk menjadi MC dengan berbahasa Inggris. Sebelumnya, Syawalan Balekambang yang digelar beberapa waktu lalu juga ikut melibatkan dirinya sebagai MC.
Gadis multilalent ini tak hanya aktif di berkegiatan sebagai pembawa acara. Aneka organisasi di sekolah sejak MTs pun ia geluti. Seperti menjadi ketua angkatan kelas IX yang bertanggung jawab atas sekitar 200-an siswa lainnya. Saat kelas X pun ia dapat meraih suara terbanyak kedua dalam pemilihan ketua OSIS. Hingga akhirnya ia menjadi ketua II.
Aktif dalam berbagai kegiatan dan kesibukan menerima berbagai macam tawaran MC tak lantas membuat ia lengah dalam hal akademis. Tercatat sejak SD hingga kini, ia selalu meraih 10 besar nilai terbaik bahkan 3 terbaik di kelasnya. Berbagai macam prestasi lain pun mampu ia torehkan, yakni juara III pidato bahasa Arab pada Expo Ma’had Abu Bakar Shiddiq tahun 2006, juara III pidato bahasa Arab pada Assalam Art and Science Fair tahun 2007, juara III Social Olympiade tingkat Karesidenan Surakarta SSO VII tahun 2007, dan masih banyak lagi.
Menurutnya, kecerdasan intelektual saja tidak dapat menjamin kesuksesan seseorang. Untuk itu, ia ingin memanfaatkan hidup ini sebaik-baiknya dengan menyeimbangkan kehidupan dari segala sisi. “Dalam hidup ini saya ingin mengembangkan diri saya baik bidang akademik, minat dan bakat, serta sosialisasi dengan orang lain. Menurut saya, memiliki teman merupakan hal yang sangat penting. Orang sepintar apapun jika tidak mau bersosialisasi juga tidak akan berkembang,” tandasnya yang ketika diwawancara seakan-akan tak bisa berhenti berbicara.
Untuk ke depannya, gadis yang akrab disapa Lilis atau Mami oleh teman-temannya ini ingin berkecimpung di dunia entertainment secara profesional.