Sragen — Menyambut Tahun Baru Islam 1434 Hijriyah, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpor) Kabupaten Sragen menggelar upacara adat Grebeg Suro untuk di Gunung Kemukus, Kecamatan Sumberlawang. Kepala Disparbudpor, Poedarwanto menjelaskan, sejumlah ritual Jawa, salah satunya adalah Larap Slambu dilaksanakan di lokasi tersebut sebagai rangkaian acara Grebeg Suro tepat pada tanggal 1 Muharram, Kamis (15/11) pagi.
Selain itu, malam harinya diadakan pergelaran wayang kulit agar lebih menarik. Kemudian pada Jumat paginya akan diadakan kirab budaya Larap Slambu dari objek wisata Gunung Kemukus menuju makam Pangeran Samudro. “Masyarakat Sragen dan para wisatawan dapat menyaksikan seluruh prosesi upacara adat tersebut, terutama saat pencucian pusaka Slambu,” kata Poedarwanto kepada Timlo.net, Rabu (14/11).
Menurutnya, antusias masyarakat masih sangat tinggi untuk menyaksikan prosesi tersebut. Selain Larab Slambu dan Wayang Kulit, sebelumnya/ Pemkab juga menggelar lomba gunungan hasil bumi. Berbagai aneka sayuran dan buah-buahan menghiasi gunungan hasil bumi yang dilombakan.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Daerah Sragen (DKDS) Heru Agus Santoso mengungkapkan, dalam event yang baru pertama kali digelar ini, belasan peserta yang terdiri dari gabungan kelompok tani di Kecamatan Sumberlawang dan Kecamatan Miri turut serta membuat gunungan hasil bumi.
Heru menjelaskan, dalam festival ini masing-masing peserta yang sudah berseragam secara khusus diharuskan menandu gunungan yang mereka buat menuju lokasi wisata pintu gerbang makam Pangeran Samudro yang dikenal warga masyarakat sebagai lokasi yang dikeramatkan dan syarat dekat dengan tradisi Jawa 1 Suro. Usai dilombakan, masing-masing gunungan dibawa menuju lokasi terbuka. Festival Tembang Jawa juga menjadi acara tambahan selain lomba gunungan hasil bumi.
“Kegiatan ini di tahun-tahun mendatang akan kita adakan lagi secara rutin dan dikemas menjadi lebih menarik lagi,” harapnya.