Solo – Perkembangan teknologi ternyata membawa berbagai dampak terhadap berbagai aspek kehidupan. Semakin lama para produsen dan peneliti dituntut untuk menciptakan suatu perkembangan demi sebuah kemudahan atau demi nama kehidupan yang lebih baik. Salah satunya Handphone, telephon kecil yang bisa dibawa kemana-mana ini dulunya hanya digunakan untuk berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain, dulu Handphone hanya menyediakan satu buah fitur yaitu telephone, namun seiring dengan perubahan zaman, fitur dalam mengalami sebuah revolusi. Adanya SMS, MMS, Mp3 player, Video recorder, Video Call, 3G, dan aplikasi yang menunjang untuk online menandai sebuah perkembangan baru Handphone.
Sayangnya perkembangan teknologi yang semakin berkembang ini disambut latah oleh sebagian besar kaum muda di dunia. Dahulu orang menganggap idealnya memiliki handphone adalah untuk SMS dan telpon, namun sekarang sudah tidak lagi, seolah-olah orang dituntut untuk memiliki HP yang dapat digunakan untuk online, lengkap dengan Mp3 playernya, video callnya dan lain-lain. Apa penyebabnya? Perlu dibutuhkan sebuah penelitian untuk menjawab pertanyaan ini, namun satu hal yang dapat kita lihat adalah meningkatnya permintaan produk Handphone Cina di pasaran. Mulai dari K Touch, Ozon, Huawei, ZTE, HiTech, Sanex, Nexian, Startech, D-One, MyG, Beyond, Vitell, VirtuV, GSTAR, IMO, SWAAHOO. Berdasarkan pemantauan Timlo.net di bursa Handphone Matahari Singosaren, banyak dari HP Produk China yang diminati pembeli, dan rata-rata pembeli adalah para pelajar dan mahasiswa. Agung (29) Salah seorang pedagang mengungkapkan “Yang saat ini dibutuhkan anak-anak muda itu handphone yang bentuknya mirip Blackberry dan mampu untuk online”.
Sebuah realita yang harusnya kita sadari bahwa latahnya kaum muda akan teknologi membawa dampak yang menguntungkan bagi produsen HP Cina.