Sragen — Ratusan warga Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen berunjuk rasa di halaman Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen, Jl Veteran Sragen, Senin (10/12). Mereka melempari halaman Kantor BLH dengan sampah lantaran kecewa karena lingkungan tempat tinggal mereka dijadikan lokasi tempat pembuangan sampah (TPA) selama puluhan tahun. Sedangkan hingga kini warga Tanggan tidak memperoleh kompensasi apa pun dari Pemkab Sragen.
Ratusan massa tersebut memadati Jl Veteran hingga menyebabkan kemacetan. Mereka berorasi sembari membawa keranda jenazah dan spanduk bertuliskan kekecewaan kepada pihak BLH Sragen yang dianggap tidak becus mengurus masalah sampah di TPA Tanggan. Tidak hanya itu, mereka juga melempari halaman kantor BLH dengan sampah yang sengaja diambilkan dari TPA Tanggan. Tak pelak, bau sampah yang menyengat praktis membuat karyawan BLH berhamburan ke luar kantor lantaran tidak tahan.
Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas), Andang Basuki, yang ikut mendampingi para pengunjuk rasa mengatakan, masyarakat Tanggan sangat kecewa terhadap pemerintah yang dalam hal ini BLH Sragen. Pemerintah dianggap tidak becus mengakomodir kepentingan masyarakat setempat yang mengeluhkan tentang polusi lingkungan yang diakibatkan oleh sampah, mulai dari pencemaran sampai gangguan kesehatan.
“Oleh karena itu warga Tanggan menuntut agar pemerintah bertanggungjawab atas permasalahan yang dinilai telah melanggar hak hidup sehat, dan juga menuntut mundur Kepala BLH Sragen, Maridjo,” katanya di sela-sela aksi unjuk rasa.
Setelah berorasi di Kantor BLH, kemudian mereka melanjutkan long march menuju menuju Alun-alun Sasono Langen Putro, untuk melakukan aksi yang lebih besar dalam rangka peringatan Hari HAM tersebut.