Karanganyar – Dalam pegaelaran budaya yang diselenggarakan di Candi Sukuh kemarin ditutup dengan dua penampilan yang luar biasa oleh Ketoprak Balekambang dan Reog Gembong Lawu. hiburan Ketoprak Balekambang disajikan untuk menghibur para masyarakat yang hadir maupun para wisatawan. Ketoprak ini menyuguhkan cerita realitas yang sedikit menyindir, yaitu bercerita tentang seorang janda muda yang tidak mau dijadikan istri kedua oleh Bapak Lurah. Sang janda berpendapat bahwa seorang janda itu punya harga diri dan perasaan bukan seorang yang matre, sehingga dengan harta sebesar apapun tidak akan membuatnya mau untuk jadi istri kedua pak Lurah. Cerita ini adalah sebuah sindiran terhadap realitas bahwa sekarang banyak janda yang dinikaho oleh orang yang sudah beristri hanya dengan iming-iming harta kekayaan.
Terakhir giliran pertunjukkan Reog Gembong Lawu yang unjuk gigi. Reog ini memberikan sajian yang berbeda dengan Reog-reog yang lain, yaitu berkolaborasi dengan Mbah Prapto. Ditengah Reog sedang beraksi dan menari, Mbah Prapto melakukan ritual. Akibat ritual tersebut salah satu penari terlihat beringas dan mempu memanjat dinding Candi Sukuh setinggi 5 meter dengan permukaanya yang sangat licin. Setelah berakhirnya pertunjukkan reog berakhirlah pula acara Srawung Seni Candi.
Pertunjukkan seni tersebut membuktikan betapa luar biasanya kebudayaan dan keagungan alam yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, sehingga kita diharapkan mampu menjaga dan melestarikan bukan untuk mengacuhkan maupun mengabaikan begitu saja.