Sragen — Direktur RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, Farid Anshori, menyatakan, di ulang tahun RSUD yang ke-54 tersebut pihaknya telah berupaya untuk terus melakukan pembenahan ke dalam dengan menata ulang sumber daya yang ada. Pihaknya bertekat akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat berdasarkan 3S, yaitu; senyum, sapa dan santun kepada pasien dan keluarganya.
“Kita menyadari bahwa tugas kita adalah melayani masyarakat khususnya bagi pasien dan keluarganya dengan semboyan 3 S; senyum, sapa dan santun. Kita layani pasien dan keluarganya dengan upaya peningkatan profesionalisme dengan sarana dan prasarana yang ada,” kata Farid kepada wartawan di Gedung PMI Sragen, Senin (17/12).
Masalah krusial lainnya yang baru saja mendapat sorotan, kasus perilaku dokter dan perawat yang beberapa waktu lalu memperlakukan pasien dengan tidak humanis, juga mendapat perhatian khusus Farid. Seorang dokter dan perawat terpaksa dia pindahkan dari bangsal kelas III karena tidak memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada salah satu pasien. Karena peristiwa tersebut Farid terpaksa mengumpulkan semua kepala instalasi dan manajemen untuk kemudian diberikan pembinaaan berkaitan dengan tugasnya.
“Yang bersangkutan sudah tidak saya tempatkan lagi di sana bangsal kls III. Selain itu kita adakan pembinaan untuk semua kepala instalasi. Kita kumpulkan, kita tekankan kepada mereka bahwa tugas kita adalah memberikan pelayanan yang tebaik,” jelas Farid.
Farid menambahkan, dari segi pelayanan sebenarnya tidak ada upaya diskriminatif antara pasien kelas III dengan pasien lainnya. Hanya saja memang diakuinya ada beberapa tenaga medis yang kurang memahami semboyan 3S tersebut, sehingga perlu diadakan pembinaan. “Semua pelayanan sebenarnya tidak kita bda-bedakan, semua sama. Dengn kejadian yang kemarin itu kita jadikan sebagai penyemangat,” pungkasnya.