Solo — Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mendesak PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) agar segera menyelesaikan proses Pemenuhan Pembiayaan atau financial close untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo. Hal ini disampaikannya kepada Direktur Jenderal Pembiayaan Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Eko Djoeli Heripurwanto, Selasa (13/8) kemarin.
“Kemarin Pak Dirjen saya tunjukkan. (PLTSa) yang di sini ini betul-betul bisa menghasilkan listrik. Tidak cuma di atas kertas,” kata dia, Rabu (14/8).
Rudy sempat berbincang dengan Djeoli di kantornya sebelum berkunjung ke lokasi PLTSa. Menurut Rudy, pihak Kemenpupera sangat mendukung pembangunan PLTSa. Kunjungannya tersebut diharapkan dapat mempercepat proses Pemenuhan Pembiayaan sehingga pembangunan PLTSa dapat segera dimulai.
“Saya minta Pak Dirjen ikut membantu biar cepat. Kalau bisa akhir Agustus sudah tanda tangan,” kata dia.
Ia menambahkan, pembangunan PLTSa tidak sekadar masalah bisnis semata. Pembangkit listrik tersebut digadang-gadang menjadi solusi masalah sampah perkotaan di Solo. PLTSa Putri Cempo akan mengolah sampah hingga 200 Ton lebih sampah.
Terpisah, Direktur PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku pemegang konsesi PLTSa Putri Cempo, Elan Syuherlan mengatakan Pemenuhan Pembiayaan PLTSa Putri Cempo ditarget tuntas sebelum tenggat waktu Maret 2020 mendatang. Pembangunan PLTSa tahap pertama dengan kapasitas 5 Megawatt itu diperkirakan bakal menelan dana Rp 330 Miliar.
“Dari kita 30 persen, dan dari investor 70 persen,” kata dia.
Editor : Wahyu Wibowo