Solo — Dengan selesainya pembangunan Shelter Gladak Langen Bogan (Galabo), Kamis (27/12) malam ini, pedagang akan melakukan slup-slupan. Acara tersebut menandai masuknya pedagang Galabo dari pasar darurat ke shelter Galabo yang baru.
Kepala UPTD Kuliner, Agus Sisworiyanto menjelaskan slup-slupan Galabo malam nanti ditandai dengan beberapa acara. Antara lain potong tumpeng, tari-tarian dan fashion batik. “Selain beberapa acara itu juga akan diisi dengan umbul donga, doa atas selesainya pembangunan Shelter Galabo tepat waktu,” ujar Agus saat menggelar jumpa pers, Kamis (27/12) di kantornya.
Dijelaskan, Galabo baru atau yang disebut New Galabo benar-benar akan menghadirkan Galabo yang berbeda dari sebelumnya. “Pembenahan Galabo baru ini meliputi pembenahan perilaku pedagang dan menu yang lebih variatif,” ujarnya.
Secara fisik, sambung Agus, Galabo baru juga berbeda. Selain shelter yang baru, Galabo baru juga dilengkapi kanopi pelindung dari hujan bagi pengunjung dan dua stage/panggung. “Soal harga, sekarang juga sudah kami tetapkan. Ada banner vertikal yang terpampang harga makanan, sehingga tidak ada harga makanan di atas tarif yang ditentukan,” terangnya.
Pihak UPTD juga akan melakukan tindakan tegas terhadap pedagang yang tidak mengindahkan aturan yang ditetapkan. “Dulu ketegasan itu tidak ada, sekarang kalau memang melanggar peraturan yang ditetapkan maka akan kami tindak tegas,” ungkapnya.
Galabo baru ini akan menampung 57 pedagang. “Jumlah shelternya tetap, 57 shelter. Tidak ada penambahan shleter,” pungkasnya.