Solo — Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menciptakan gel untuk membantu menyembuhkan luka penderita Diabetes Melitus (DM). Hasil penelitian dilakukan oleh Alfiyatul Fithri dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Rizki Ardiansyah dari Fakultas Kedokteran (FK), dan Wahyu Puji Pamungkas dari FMIPA.
“Ciptaan kami lolos pendanaan program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan PendidikanTinggi (Kemenristekdikti) tahun 2019,” ungkap Fithri kepada wartawan di Rektorat UNS, Solo, Jumat (23/8).
Fithri menjelaskan bersama tim membuat OLEFIL sebagai solusi luka diabetes terinfeksi bakteri MRSA. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa terjadi peningkatan kematian signifikan akibat DM sebesar 1,2 juta orang pada tahun 2012 menjadi 422 juta orang pada tahun 2014.
MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus) memiliki potensi menginfeksi luka pada penderita DM hingga lima kali lipat. Timbulnya infeksi pada luka DM menyebabkan penyembuhan luka semakin buruk dan memicu dilakukannya amputasi pada bagian yang terluka sehingga dibutuhkan penanganan khusus terhadap luka pada penderita DM.
Menurut Fithri, perawatan luka yang efektif untuk mempercepat penyembuhan luka adalah dengan pemberian lingkungan yang lembab. Perawatan luka pada penderita DM di Indonesia masih menggunakan balutan konvensional, yaitu kasa steril yang memiliki potensi infeksi tinggi, dan sejauh ini Hidrogel dilaporkan dapat bertindak sebagai pembalut luka yang memiliki sifat seperti kulit sehingga dapat meningkatkan proses penyembuhan luka.
Editor : Wahyu Wibowo