Timlo.net–Seorang pengantin wanita menghabiskan bulan madunya di Belize. Sayangnya saat dia kembali ke rumahnya di Florida, Amerika Serikat (AS), tidak hanya memori indah tentang reruntuhan suku Maya dan danau sebening kristal di Caribbean yang dia bawa pulang. Tanpa dia ketahui, dia membawa pulang serangga berbahaya.
The Journal of Investigative Medicine High Impact Case Reports menulis tentang kasus tersebut awal bulan ini. Wanita berusia 36 tahun itu tidak merasakan sesuatu yang aneh selama dua bulan.
Tapi ada benjolan tumbuh di paha kirinya dan mulai terasa gatal. Dia berpikir jika benjolan itu berasal dari gigitan serangga. Jadi pengantin itu pergi berobat ke dokter. Sang dokter beranggapan jika seekor laba-laba menggigitnya. Lalu lukanya terinfeksi sehingga menjadi benjolan.
Tapi antibiotik yang diresepkan tidak menyelesaikan masalah. Jadi dia berobat ke dokter lain, tulis SFGate, Senin (30/10). Dr. Enrico Camporesi, seorang spesialis dalam penyembuhan luka di Memorial Hospital di Tampa, Florida, AS menemukan benjolan itu mengeluarkan nanah. Saat disentuh, benjolan itu terasa keras seolah ada kacang atau kerikil di bawahnya. Dia kuatir jika ini adalah kasus infeksi kelenjar getah benih. Dr. Enrico berkonsultasi dengan seorang dokter bedah. Sang dokter memiliki teori berbeda, benjolan itu adalah makhluk hidup.
Saat dibedah, ternyata memang di dalam benjolan terdapat belatung yang tertanam dengan dalam. Ternyata belatung itu adalah telur dari lalat human botfly. Serangga itu kerap ditemui di Amerika Tengah dan Selatan. Saat lalat itu menghinggapi manusia, serangga itu akan meninggalkan telur. Larva kecil dari telur bisa masuk ke dalam kulit manusia. Larva itu makan dari jaringan kulit dan daging manusia. Di kulit, muncul lubang sehingga bayi serangga itu bisa bernafas.
“Dalam beberapa kasus, pasien bisa merasakan larva bergerak saat mereka mandi atau menutup luka,” tulis penelitian dalam jurnal itu.
Setelah 27 hingga 128 hari, larva akan jatuh ke tanah. Setelah itu larva akan tumbuh dewasa menjadi lalat seukuran bumblebee. Di negara-negara di mana lalat ini kerap dijumpai, infeksi seperti ini biasanya ditangani dengan cara sederhana. Lubang pada benjolan diolesi petroleum jelly atau cairan lain supaya tertutup. Dengan demikian larva lalat tidak bisa bernafas dan mati.
Tentu saja pasien wanita itu merasa jijik saat tahu ada serangga hidup di bawah kulitnya. Tapi setelah larva itu diangkat keluar, lukanya sembuh sepenuhnya dalam waktu seminggu.
Editor : Ranu Ario