Timlo.net — Tebing setinggi lima meter itu ambrol menimpa seorang penambang pasir hingga tewas. Korban bernama Ebit Riyanto (40) warga Dusun Purwosari RT 02 RW 02, Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Blitar.
Mereka bertiga berangkat ke tepian Sungai Semut sejak pukul 06.00 WIB. Mereka lalu menggempur tebing menggunakan alat berupa sebuah ganco sampai pukul 13.00 WIB.
Setelah istirahat, korban diketahui menggempur kembali tebing setinggi lima meter itu. Tetapi saat korban berada di bawah tebing, tiba-tiba tebing yang digempur bagian bawahnya itu longsor dan menimpa korban hingga tertimbun setinggi dua meter.
“Korban langsung ditolong kedua rekan kerjanya. Namun kondisinya telah tewas,” kata Kasubag Humas Polres Blitar Ipda M Burhanudin, Selasa (27/8).
Korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Gandusari oleh beberapa petugas kepolisian. Namun istri korban, Sulis Indrawati menolak jika jenazah suaminya diautopsi.
“Istrinya menghendaki dilakukan pemeriksaan luar saja. Keluarga juga ikhlas dan menilai kejadian ini sebagai musibah. Jadi jenazah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan sore ini,” lanjutnya.
Kecelakaan kerja seperti itu selalu terulang setiap tahun. Walaupun berbeda lokasi, namun sungai sepanjang jalur luapan erupsi Gunung Kelud memang menjadi ladang penghasilan bagi penambang pasir seperti korban.
Sumber: DetikCom
Editor : Wahyu Wibowo