Sragen – Sutarti (46), warga Keder RT 4, Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen terpaksa melaporkan rekan bisnisnya, yang masih terhitung tetangganya sendiri ke Polres Sragen. Pasalnya dia merasa telah dikianati rekan bisnisnya yang diketahui bernama Sry (33) warga Sumberwungu RT 13, Desa Wonorejo, Kecamatan Kedawung, Sragen.
Akibat ulah rekannya itu, Sutarti menderita kerugian hingga mencapai ratusan juta. Awal kerja sama antara korban dengan terlapor ketika pada bulan Juli 2012 lalu, mereka sepakat untuk bekerja sama dalam penjualan kendaraan bermotor baik roda empat ataupun roda dua. Usaha yang mereka rintis pun berkembang dengan pesat dan terjadi saling percaya di antara kedua belah pihak.
“Pada awal kerja sama tidak ada permasalahan dan setoran hasil penjualan juga lancar,” kata Sutarti ketika melapor ke Polres Sragen.
Namun setelah berselang bebera bulan berjalan, kelakuan terlapor mulai berubah. Dia tidak lagi memberikan pelaporan dan menyerahkan uang hasil penjualan kepada korban. Dari pengakuan korban, sebanyak 2 kendaraan bermotor roda 4 dan 30 sepeda motor yang telah dibawa terlapor juga tidak ada penyerahan uang hasil penjualan.
Kemudian mendekati akhir tahun pada bulan Desember korban berusaha menghubungi dan menanyakan kejelasan keberadaan kendaraan dan hasil penjualan kepada terlapor. Pada saat dihubungi tersebut terlapor selalu memberikan alasan yang berbelit-belit yang intinya tidak ada penjelasan sesuai dengan yang diinginkan korban. Sampai pada akhirnya korban mencoba menghubungi kembali terlapor baik melalui telepon atau mendatangi rumahnya.
Namun kali ini bukan hanya korban tidak mendapat kejelasan mengenai nasib bisnis mereka, tetapi keberadaan terlapor sendiri juga tidak diketahui tempatnya. Dengan kejadian itu korban merasa sudah ditipu dan dirugikan oleh terlapor. Korban kemudian mendatangi Polres Sragen untuk melaporkan tindak penipuan dan penggelapan yang telah dilakukan terlapor Sry.
Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, melalui Kasubag Humas, AKP Sri Wahyuni ketika dikonfirmasi, Jum’at (4/1) membenarkan adanya laporan tentang tindak penipuan dan penggelapan yang telah dilakukan terlapor. “Kami telah menerima laporan tersebut dan akan kami akan tindaklanjuti. Atas kejadian tersebut korban mengaku telah menderita kerugian sebesar Rp 314.530.000,” kata Sri Wahyuni.
