Boyolali — Jalan penghubung dua desa, Sambon (Kecamatan Banyudono) dan Gonowelang (Sawit), kondisinya sangat memprihatinkan. Jalur alternatif tersebut penuh lubang dan bila hujan datang berubah menjadi kubangan. Rusaknya jalan penghubung tersebut terjadi sejak 1,5 bulan setelah setiap hari dilalui truk bermuatan tanah uruk proyek jalan tol.
Kondisi jalan yang rusak sudah berulang kali dikeluhkan warga di dua desa tersebut. Bahkan, bila habis hujan, banyak warga yang tidak berani melintas. Mereka terpaksa turun dari motor dan memilih mendorong (nuntun) motornya. “Jalannya licin sekali, takut saya kalau naik motor,” ungkap Sri Muryani, salah satu warga, ditemui di lokasi, Jumat (4/1).
Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Boyolali dari Fraksi PAN, Turisti Hindriya, menyayangkan rusaknya jalan akibat proyek jalan tol tersebut. Pihaknya meminta kepada pihak kontraktor untuk segera memperbaikinya. Selain itu, juga meminta Pemkab Boyolali untuk melakukan tindakan tegas.
“Harus diingatkan, jangan sampai nanti tidak diperbaiki, nanti malah akan jadi beban Pemkab. Anggaran perbaikan jalan yang rusak akibat tol nilanya mencapai Rp 1 miliar lebih, dana dari mana?” tandas Turisti.
Sementara Kabul, mandor pengerukan tanah, ketika ditemui mengaku pihaknya siap bertanggung jawab. Perbaikan jalan akan dilakukan setelah pengerukan selesai. Untuk sementara pihaknya menambal jalan rusak dengan menggunakan sirtu.