Solo — Film Kapal Goyang Kapten besutan sutradara Raymond Handaya akan dirilis pada 5 September mendatang. Film yang mengangkat cerita tentang pembajakan kapal ini beda dengan lainnya, karena dibungkus dengan ramuan komedi.
“Proses produksi film “Kapal Goyang Kapten” menghabiskan waktu sekitar 18 hari. Berlokasi di provinsi Maluku, tepatnya di pulau Ambon dan di kepulauan Tual, Maluku Tenggara, ” kata Sutradara film, Raymond Handaya kepada wartawan, Selasa (3/9).
Menurutnya, film ini bercerita tentang tiga orang pembajak amatir yang mencoba untuk membajak kapal wisata yang sedang berlayar di Laut Maluku. Namun karena kebodohan para pembajak, mereka malah menenggelamkan kapal yang berisikan barang rampasan dari turis-turis. Sehingga mereka pun terjebak bersama, dan akhirnya harus terdampar di sebuah pulau kosong.
Pembajakkan kapal ini di latarbelakangi oleh keadaan tiga tokohnya, Daniel yang diperankan oleh (Ge Pamungkas) yang ingin membuktikan kepada orang tuanya bahwa seorang anak orang kaya pun bisa bekerja. Cakka yang diperankan oleh (Muhadkly Acho) terpaksa mengambil langkah ini karena kondisi ibunya yang sakit dan butuh biaya, dan Bertus yang diperankan oleh (Mamat Alkatiri) adalah seorang pengangguran dan butuh uang. Karena alasan dari masing-masing, timbulah ide dari Bertus dan Cakka untuk membajak kapal.
“Jadi meskipun mengangkat film komedi, tapi pesan yang ingin kita sampaikan sebenarnya cukup lengkap di film ini. Mulai dari kemandirian, nilai gotong royong, kebersamaan dan lainnya, “jelas dia.
Dalam film ini, para pemain yang dilibatkan diantaranya adalah Ge Pamungkas, Yuki Kato, Babe Cabita, Muhadkly Acho, Mamat Alkatiri, Mathias Muchus dan lainnya.
Pihaknya berharap, film besutannya itu dapat diterima positif oleh masyarakat Indonesia. Dan ditargetkan bisa mencapai angka 1 juta penonton.
Sementara itu, aktor senior Mathias Muchus dalam kesempatan yang sama menyampaikan, dalam proses syuting yang dilakukan dianggap tidak ada kendala yang berarti. Bahkan merasa cukup seru, karena bekerjasama dengan sejumlah aktor yang memiliki karakter komedi cukup kuat.
“Pulau yang digunakan syuting memang cukup menantang, karena sepi dan kondisi cuaca tidak menentu. Tapi karena bersama mereka, rasanya ya tetap seru saja, “tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo