Solo – Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengubah pahitnya biji mahoni menjadi bahan untuk membuat detergent cair antiseptik. Mahasiswa itu terdiri dari Mela Yuliyanti, Vinsensius Maunia, Singgih Husada dan Halida Anwar.
“Memang diperlukan alternatif agen pembusa alami yang lebih ramah lingkungan. Biji mahoni kaya akan flavonoid, tannin dan saponin. Kandungan saponin inilah yang kami manfaatkan sebagai agen pembusa alami dalam pembuatan detergen,” ungkap Mela, Rabu (4/9).
Mela mengatakan, kreativitas dalam mengembangkan detergen ramah lingkungan untuk menggantikan detergen berbahan sintetis. Detergent cair antiseptik dengan label Mahotic berhasil diciptakan. Mahotic dibuat melalui proses saponifikasi dengan memanfaatkan ekstrak biji mahoni sebagai agen pembusa dan zat antibakteri alami.
Mela Yuliyanti yang juga ketua tim mengungkapkan, Mahotic dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga. Penggunaaan detergen selama ini masih menimbulkan permasalahan dimana kandungan surfaktan sintetik, seperti LAS, sebagai agen pembusa dapat menimbulkan pencemaran lingkungan karena sulit didegradasi.
“LAS dalam detergen tidak dapat terurai dalam kondisi anaerob (tidak ada udara), sehingga tidak dapat terurai dengan kondisi sungai-sungai di Indonesia yang sebagian besar keruh. Oleh karena itu diperlukan alternatif agen pembusa alami yang lebih ramah lingkungan yakni biji Mahoni yang kaya flavonoid, tannin dan saponin,” jelasnya.
Editor : Wahyu Wibowo