Solo — Berawal dari niatan Brotolaras, anak Arjuna, untuk meminang gadis pujaannya. Ia pun menyewa Petruk untuk menjadi Werkudara sebagai syarat untuk meminang. Namun, karena ada dua Werkudara, terjadilah sebuah konflik antara Werkudara asli dengan Werkudara samaran Petruk.
Sinopsis cerita wayang orang dari tukilan epos Mahabarata tersebut dipublikasikan oleh Unit Kesenian Mahasiswa Badan Kordinasi Kesenian Tradisional Universitas Sebelas Maret (BKKT UNS) di Car Free Day (CFD), Minggu (6/1).
Mereka melakukan publikasi pertunjukan di luar kampus, karena pertunjukan tersebut tidak hanya untuk kalangan kampus semata, tapi juga masyarakat umum, sekalian mengenalkan masyarakat jika UNS juga punya UKM tari dan karawitan. Targetnya, 300 penonton akan menyaksikan pagelaran tersebut, sehingga promosi di CFD gencar dilakukan.
Ketua BKKT UNS, Sumari, menjelaskan sosialisasi di CFD tujuannya untuk menjaring masyarakat, terutama generasi muda agar menonton pertunjukan tersebut. “Apalagi di CFD kan ramai pengunjungnya. Jadi kami harap dapat menjaring calon penonton sebanyak-banyaknya,” terangnya.
Pagelaran wayang orang itu sendiri didasarkan pada keprihatinan terhadap wayang orang yang makin terpinggirkan. Sehingga pihaknya merasa bertanggung jawab untuk melestarikan dan mengenalkannya kembali terutama pada generasi muda.
“Sekarang kan generasi muda lebih kenal dengan budaya impor, jadinya kami rasa promosi di CFD sangat efektif karena di sini kan semua kalangan berkumpul bersama,” ujarnya.
Tidak hanya dari kalangan kampus, mereka juga menggandeng para pemain Wayang Orang Sriwedari untuk melatihnya. “Kami belajar dari para senior yang sudah kenyang asam garam, jadi pastinya pertunjukan tidak akan membosankan. Pokoknya bakalan lain dari yang lain,” ucapnya yakin.
Pagelaran wayang orang tersebut rencananya akan disuguhkan Rabu (9/1) di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Kentingan, Jebres, Solo.