Sragen – Sampah di Sragen menumpuk hingga 6 sampai 7 ton perhari. Sampah-sampah itu hanya yang berasal dari Kota Sragen saja, yang sebagian besar dari pasar.
“Sampah kita perhari hampir 6 sampai 7 ton seluruh Sragen, dari proyek pasar. Ini harus jadi perhatian khusus,” kata Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Sabtu (21/9).
Yuni menyebutkan, sampah-sampah itu masih secara umum, belum dipilahkan antara sampah plastik dan non plastik.

Untuk itu dia meminta semua pejabat eselon II merintis bank sampah di lingkungannya. Kebijakan itu dilakukan untuk mengurangi dan menekan sampah plastik yang dinilai sulit di-reduce dan recycle.
Saat memimpin gerakan pungut sampah dalam rangka memeringati World Clean Up Day di Pemkab, Yuni mengatakan, semua pejabat eselon II dan PNS harus ikut andil membersihkan lingkungan dari sampah plastik.
Selain bank sampah, pejabat eselon II diimbau tidak menggunakan air kemasan mineral saat rapat dinas di OPD masing-masing. Sebaliknya, dia meminta PNS membawa botol minuman sendiri dari rumah.
Dia mengatakan PNS sebagai tokoh di lingkungannya, harus bisa menginisiasi menjadi penggerak bagi warganya untuk mengurangi sampah plastik dan memilah sampah.
“Kemudian salah satu kebijakan riil yang kita lakukan adalah menggerakkan PNS untuk melakukan bersih sampah. Nah sekarang tugas mereka di lingkungan masing- masing untuk membuat bank sampah. Dimulai dari eselon II, saya minta di lingkungan mereka harus ada bank sampah yang memilah sampah rumah tangga,” papar Yuni.
Editor : Dhefi Nugroho