Solo – Sejumlah pengunjung yang melintasi jembatan penyeberangan orang berkonsep ramah lingkungan (Eco-JPO) di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi, Solo mengeluhkan kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan.
Padahal proyek jembatan dari Teknologi Litbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut baru empat bulan diresmikan Walikota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.
“Sekilas kalau dilihat dari bawah jembatan tampak bagus. Setelah saya mencoba naik ke atas jembatan jauh dari harapan,” ujar Hastono Aguatin (34) warga Pucangsawit pada Timlo.net, Sabtu (28/9).
Ia mencontohkan saat duduk di kursi melihat sampah berserakan di lokasi jembatan yang berdiri di atas Jalan Kolonel Sutarto itu. Tak hanya itu saja, sampah tersebut juga menimbulkan bau busuk.
“Jadi tidak nyaman kalau berlama-lama duduk di atas jembatan. Katanya jembatan ramah lingkungan, tetapi banyak sampah plastik,” kata dia.
Keberadaan tempat sampah di jembatan, kata dia, sangat minim. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan di lokasi Eco-JPO juga ikut mempengaruhi kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan.
“Ya kalau boleh usul ada Satpol PP atau Linmas yang berjaga mengawasi pengunjung,” kata dia.
Keluhan sama dirasakan Agustina Martani (24) warga Jagalan. Ia menyoroti kondisi taman di pot yang dipasang di atas jembatan banyak yang mati akibat tidak ada petugas yang menyirami taman setiap hari.
“Saya lihat sisi kanan dan kiri jembatan semua daun tanaman layu dan kering. Sangat disayangkan konsep jembatan hijau tidak sesuai kenyataan di lapangan,” tutup dia.
Editor : Dhefi Nugroho