Solo — Dinas Perhubungan mengarak Piala Tata Nugraha (WTN) di ajang Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi, Minggu (29/9). Piala tersebut diperoleh Dishub sebelas kali berturut-turut sejak 2007.
“WTN ini kita peroleh sebagai penghargaan karena berhasil menyelenggarakan lalu lintas dengan baik. Dan kita dapat WTN tanpa catatan. Kalau daerah lain juga dapat WTN tapi dengan beberapa catatan,” kata Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno di sela acara.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi saat Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 17 September lalu. Kota Solo meraih predikat WTN tanpa catatan untuk kesebelas kalinya karena dianggap lebih unggul dalam menyediakan infrastruktur perhubungan. Termasuk ketersediaan transportasi umum.
“Item penilaiannya banyak sekali. Kita unggul terutama di infrastruktur lalu lintas. Dan di tempat kita angkutan umumnya juga dinilai memadai,” kata dia.
Arak-arakan berangkat dari Balaikota Solo sekitar pukul 07.00 WIB menuju Loji Gandrung. Di barisan terdepan memimpin delapan tim pesepeda dari Dishub dan Polisi Wanita untuk membuka jalan. Menyusul di belakangnya Marching Band dari SMK Pelayaran Kartosuro. Piala WTN sendiri dibawa dua petugas wanita dari Dishub dan Satlantas diiringi seratusan peserta kirab dari berbagai kalangan yang terlibat dalam penyelenggaraan perhubungan di Kota Solo.
“Ada perwakilan dari Juru Parkir, Koperasi Trans Roda Sejati, BST, Satlantas, Organda, pengemudi becak, komunitas onthel, dan lain-lain,” kata dia.
Sampai di Loji Gandrung, piala diserahkan kepada Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo di depan Panggung acara KPK Jelajah Negeri Membangun Antikorupsi. Pada kesempatan tersebut, Rudy mengatakan ketertiban berlalu lintas adalah bagian penting dari pendidikan antikorupsi. Mengingat pelanggaran lalu lintas merupakan bentuk kecil dari korupsi.
“Kalau dari yang kecil-kecil ini tidak kita didik, nanti lama-lama akan melakukan korupsi yang besar,” kata dia.
Editor : Wahyu Wibowo