Solo — Koreografer asal Solo, Retno Sulistyorini (Enno) akan menampilkan karyanya bertema “Angin Pagi di Persimpangan” di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBTJ), Kentingan, Jebres, Jumat (15/3). Enno pun merangkul dua koreografer yakni Agus Mbendhol Margiyanto dan Danang Pamungkas.
Rencananya, ketiga koreografer tersebut akan membawakan tarian dengan genre kontemporer. Tarian itu terinspirasi dari cerita kehidupan yang selalu diawali mulai dari pagi hari.
“Kita merencanakan kegiatan tentu pada waktu bangun tidur, yakni pagi hari. Selain itu mimpi kita semalam juga akan kita ingat kembali pada waktu pagi hari,” ujar Enno saat berbincang di kawasan Wisma Seni, TBJT, Senin (4/3).
Diakui, gerakan-gerakan yang akan dimunculkan berasal dari sebuah rumah maupun gedung kosong, yang selalu dirinya gunakan untuk latihan rutin.
“Tarian yang akan saya bawakan nanti juga akan menggambarkan sosok seorang yang memiliki kesederhanaan dan kemandirian,” jelasnya.
Ketika ditanya, akankah karya ini akan ditampilkan di tempat lain, Enno mengaku belum tahu. Pasalnya, saat ini Enno masih terus berkonsetrasi pada karya yang akan ditampilkannya nanti.
“Dalam iringan tarian saya nanti, juga akan ada musik di dalamnya. Dimana lantunan musik itu akan masuk ke dalam tarian yang saya lakukan,” kata penari “Klise” tersebut
Menurut rencana, masing-masing koreografer akan membawakan karyanya sekitar 20 menit