Solo — Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menargetkan 19.658 tenaga kerja yang bergerak di bidang ekonomi kreatif dapat tersertifikasi pada akhir tahun ini. Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif dalam negeri.
“Hingga saat ini sudah ada 11.358 tenaga kerja yang kita berikan fasilitas sertifikasi,” kata Direktur Harmonisasi Regulasi dan Standarisasi Bekraf Sabartua Tampubolon kepada wartawan, di Solo, Senin (7/10).
Dari total tenaga kerja yang difasilitasi tersebut, menurutnya belum semua menjangkau subsektor ekonomi kreatif. Alasannya, karena belum semua subsektor tersebut memiliki lembaga sertifikasi profesi (LSP) dan Asesor.
“Dari 16 subsektor, saat ini baru subsektor batik, barista, animasi, kriya kayu ukir, dan musik. Sisanya belum bisa kita garap karena belum ada LSP dan Asesornya,” jelas dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari total subsektor ekonomi kreatif yang menjadi garapan Bekraf, subsektor kuliner yang dianggap paling banyak berkembang. Kemudian disusul dengan fashion.
Karena itu, pihaknya mengaku akan mendorong subsektor fashion. Dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia.
Editor : Marhaendra Wijanarko