Solo — Program kredit usaha rakyat (KUR) yang digulirkan pemerintah, belakangan makin diminati kalangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini tentu saja tidak lepas dari turunnya suku bunga pinjaman dari 13 persen pertahun menjadi 11,4 persen pertahun atau 0,95 persen perbulan (flat).
Kian tingginya minat sebagian masyarakat pada program tersebut, terlihat jelas dari besarnya pertumbuhan KUR pada 2012 lalu hingga di kisaran 30 persen. Asisten Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Slamet Riyadi Solo, Siswantoro, mengatakan penyaluran KUR dari tahun ke tahun senantiasa memperlihatkan tren pertumbuhan.
Sejak 2008 silam hingga akhir Januari 2013, BRI Cabang Slamet Riyadi telah menyalurkan dana KUR sebesar Rp 130,2 miliar dengan jumlah debitur mencapai 11.340 orang. Dari dana yang digelontorkan itu, sekira 70 persen di antaranya diserap sektor perdagangan, sedangkan 30 persen sisanya dikonsumsi sektor jasa dan industri.
“Kredit tumbuh selain karena iklim usaha yang baik juga tidak lepas dari penurunan bunga,” ujarnya, saat ditemui wartawan di kantor bank setempat, Kamis (14/3).
Sementara itu, kalangan pelaku UMKM bisa mengakses dana KUR dengan plafon mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 20 juta. Berkaca dari besarnya potensi pasar, pada 2013 ini BRI Cabang Slamet Riyadi Solo mematok pertumbuhan KUR hingga di angka 35 persen.