Karanganyar — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar membentuk posko pemantauan di lima titik wilayah rawan bencana lonsor dan banjir.
“Kita akan siapkan lima posko pemantauan. Pusat itu kantor BPBD sebagai posko induk, terus di Kecamatan Jatiyoso, Matesih, Ngargoyoso, dan Kebakkeramat, nanti setiap posko juga untuk memantau wilayah di sekitarnya,” jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Karanganyar Bambang Djatmiko, Selasa (15/10).
Ia mengatakan berdasarkan prediksi BMKG, wilayah Kabupaten Karanganyar akan memasuki musim penghujan pada awal bulan November, sehingga pihaknya mulai melakukan persiapan dengan membentuk posko pemantauan.
Pembentukan lima posko tersebut merupakan tindak lanjut dari pembuatan SK Bupati tentang Siaga Daraurat Bencana, sebagai payung hukum yang dibuat setiap satu tahun sekali.
“Kita juga buat SK Bupati untuk payung hukum pelaksanaan antisipasi bencana, sebagai tindak lanjutnya kita persiapan untuk membuat lima posko pemantauan,” katanya.
Penerapan SK tersebut mulai diberlakukan awal bulan November mendatang hingga bulan Februari 2020.
Selain itu BPBD juga mulai melakukan pengecekan alat kelengkapan penanggulangan bencana seperti Early Warning Sistem (EWS) untuk pendeteksi banjir dan longsor, serta alat evakuasi bencana. Tidak hanya alat perlengkapan, namun pihaknya juga melakukan pengecekan ketersediaan dan kapasitas logistik yang dimiliki BPBD.
“Kita juga cek logistik, cukup atau tidak, nanti kalo kurang, kita akan dorong permintaan bantuan kepada Pemerintah Provinsi,” ungkapnya.
Editor : Wahyu Wibowo