Solo – Kelompok teroris pimpinan Abu Zee dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) merupakan orang baru. Namun, Abu Zee sendiri kemungkinan merupakan sosok lama di dunia terorisme.
“Tapi, bisa juga orang lama yang berganti nama. Karena seperti yang kita tahu nama teroris itu bisa berubah-ubah,” terang Pengamat Terorisme, Amir Mahmud saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/10) siang.
Jaringan Abu Zee, kata Amir, diduga kuat saling berkaitan dengan jaringan terorisme lain seperti Jamaah Islamiyah (JI) dan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang bentuk dan selnya terjaga. Mereka bisa berafiliasi dengan kelompok radikal lain yang ada di Indonesia, asia bahkan dunia.
“Gerakan Abu Zee bagian dari program, tindakan mereka bagian dari program, sudah terstruktur, tapi gerakannya terpisah. Jaringan A tertangkap masih ada jaringan B. Bisa seperti itu,” kata Amir.
Disinggung mengenai Kota Solo sebagai sasaran amaliyah berupa bom bunuh diri, Amir mengaku, jika hal itu sudah masuk dalam program mereka. Namun, gerakannya hanya di tingkat sel saja.
“Jadi sekali lagi, yang perlu diwaspadai jaringan mereka memiliki jaringan simpatisan, karena memiliki kesamaan emosional,” tegasnya.
Mengenai motif, Amir berpendapat, tidak menutup kemungkinan para pelaku ingin membuktikan kalau sel-sel terorisme masih ada dan berkembang di masyarakat. Sedangkan, terkait target yang merupakan pejabat tinggi negara hal itu baru pertama kali ini terjadi.
“Kalau selama ini kan sasarannya masyarakat di pusat keramaian. Tidak menyasar pada pejabat tinggi Negara. Itu bukan aksi biasa, artinya bukan aksi spontanitas. Melainkan, sudah direncanakan. Kalau motifnya dendam pribadi, mungkin iya, apalagi omongan Pak Wiranto menyikapi kelompok mereka sangat pedas. Namun saya kira motif itu kecil kemungkinannya,” ungkap Amir.
Amir menyimpulkan, alasan dari kelompok Abu Zee ini masih masalah klasik. Yakni, ingin menjadikan Indonesia kacau seperti negara Suriah.
“Apalagi sebentar lagi ada agenda besar pelantikan Presiden, momennya sangat pas. Kaitannya sangat kuat. Kalau sampai berhasil menggangu pasti menjadi boming, pasti efeknya negara ini akan menjadi kacau, menjadi chaos,” tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo