Klaten – Warga mendesak perbaikan atas kerusakan Jembatan Abang yang menghubungkan sedikitnya lima desa yakni Desa Tlogo, Bolopleret, Tanjung, Taji, dan Serenan Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten.
Paryono, salah satu warga Bolopleret yang kebetulan lewat mengungkapkan harapannya agar jembatan penghubung itu segera diperbaiki. “Saya biasa lewat jembatan ini kalau hendak menuju Desa Tlogorandu. Kalau tidak lewat sini saya harus memutar cukup jauh,” jelasnya, Selasa (25/1).
Paryono mengaku sebenarnya takut harus melewati jembatan dari anyaman bambu itu dengan sepeda motor. Tapi tetap dipaksakannya untuk berani meski harus turun dari motornya.
Kades Bolopleret, Catur Joko Nugroho membenarkan keluhan warganya atas kondisi jembatan sepanjang 15 meter yang sudah uzur itu. “Seharusnya sudah dilakukan perbaikan mengingat fungsi jembatan itu sangat vital,” katanya.
Pihak pemerintah desa sendiri mengaku sudah melayangkan surat ke pihak terkait. Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada kejelasan kapan akan dikerjakan. “Bukan tidak mungkin beberapa desa akan terisolir nantinya jika jembatan ini ambrol,” ujar Catur.
Senada dengan Catur, Kepala Desa Tlogorandu Bambang Irawan mengungkapkan, jembatan ini merupakan akses jalan menuju wilayah perekonomian warga. “Jika ini nantinya rusak, maka perekonomian warga otomatis akan terganggu,” jelasnya.
Menurut Bambang, lambannya perbaikan jembatan tersebut membuat masyarakat selalu bertanya-tanya kapan perbaikannya dapat terealisasi. “Katanya awal 2011 diperbaiki tapi hingga kini belum terealisasi,” ujarnya.