Karanganyar — Mewaspadai masuknya paham radikalisme di masyarakat, Pemerintah Kabupaten Karanganyar bersama tokoh lintas agama menggelar sarasehan lintas agama bertema Guyub Rukun untuk Karanganyar Bermartabat di Anthurium Pendopo Rumah Dinas Bupati, Rabu (16/10). Sarasehan dihadiri para tokoh lintas agama di 17 kecamatan.
“Semoga setelah diadakannya sarasehan ini akan banyak mendapat masukan-masukan, karena kerukunan itu nyata bisa kita rasakan di dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga bagaimanapun pemerintah juga berupaya untuk mewujudkan program-program yang sudah ditetapkan setiap tahunnya. Tetapi jika tidak ada kerukunan dan kekompakan maka tidak akan tercapai suatu tujuan sehingga sinergitas dari berbagai pihak itu penting guna mewujudkan cita-cita bersama,“ terang Bupati Karanganyar, Juliyatmono.
Forum tersebut dibuka oleh Ketua Forum Kerukunan Antarumat Beragama, Ahmad Hudaya. Ia mengatakan FKUB di Karanganyar telah menjalankan tugasnya dengan baik. Harapannya forum yang hadir dapat merumuskan langkah-langkah kongkrit bersama pemerintah untuk memberikan solusi jika terjadi suatu konflik.
“Waspada dengan paham radikalisme yang berkembang di masyarakat. Dengan pertumbuhan ekonomi kita yang stagnan di angka 15 persen menjadi salah satu faktor penyebabnya maka dari itu pertumbuhan ekonomi yang signifkan sangat diharapkan, selain itu suasana yang aman, nyaman, serta tentram juga mempengaruhi,” tambahnya.
Peserta sarasehan dari perwakilan Kristen, Pendeta Paulus Purwoto mengatakan forum perkumpulan antarumat beragama efektif menangkal disintegrasi. Para pemeluk agama, lanjut dia, mengharapkan Karanganyar tetap kondusif.
“Usulan kita, forum ini bukan sekadar konseptual. Namun harus terealisasi di akar rumput,” katanya yang juga selaku Koordinator Wakil Bidang Perizinan Rumah Ibadah di forum tersebut.
Editor : Wahyu Wibowo