Solo — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo menuntut pemerintah segera mengatasi permasalahan distribusi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi. Pasalnya, pengetatan distribusi telah berdampak luas terhadap aktivitas perekonomian, salah satunya terganggunya distribusi barang.
Terkait hal itu, Sekretaris Apindo Solo, Wahyu Haryanto, mendorong pemerintah untuk secepatnya menemukan solusi demi menjaga stabilitas ekonomi. Mengingat kondisi dunia usaha di daerah-daerah sudah mulai terganggu dengan adanya pengetatan distribusi solar bersubsidi oleh PT Pertamina.
“Tentunya kami akan mendorong ke pemerintah untuk mengatasi hal ini. Jadi jangan sampai di masyarakat ada persoalan, tapi pemerintah tidak segera menyelesaikan,” tandasnya, saat ditemui wartawan di sela-sela acara pertemuan anggota HIPMI Solo, di salah satu rumah makan di kawasan Manahan, Senin (8/4).
Sejauh ini, keterbatasan stok solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) telah berdampak pada terganggunya distribusi barang. Pasalnya, sarana angkutan barang sulit mendapatkan BBM sesuai kebutuhan lantaran konsumsi solar subsidi dibatasi.
“Sebaiknya pemerintah segera mengatasi permasalahan ini karena di daerah-daerah saja sudah merasakan dampaknya. Kalau ini berlarut-larut tentunya akan mengganggu perekonomian,” pungkas Wahyu Haryanto.