Wonogiri — Kebakaran hutan lahan milik rakyat di blok Bukit Randu Kuning dan Bukit Tuk Alang-Alang di Dusun Geritan RT4 /RW5 Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Kamis (24/10), membuat warga sekitar was-was. Pasalnya,
“Api dapat dipadamkan sekitar pukul 23.00 WIB,akan tetapi warga sampai dinihari tadi masih berjaga-jaga,” ungkap Kasubag Humas Polres Wonogiri Iptu Suwondo, Jumat (25/10).
Kebakaran hutan rakyat itu salah satunya berada pada area tambang emas (Blok Randu Kuning). Titik api diketahui warga sekitar pukul 17.00 WIB. Api semakin membesar lantaran dipicu hembusan angin yang cukup kencang.
Sedang jarak pemukiman dengan lokasi kebakaran hanya sekitar 300 meter. Kondisi ini menyebabkan warga sekitar menjadi was-was. Upaya pemadaman dilakukan alat seadanya dan juga dilakukan pemutusan alur api agar api tidak menjalar mendekati pemukiman.
“Warga lalu bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya dibantu relawan BPBD dan anggota Polsek Selogiri meminta bantuan Damkar Wonogiri,” ujarnya.
Berjam-jam warga dan petugas berjibaku memadamkan api. Sekitar pukul 23.00 WIB, api baru dapat dipadamkan. Sementara lahan yang terbakar seluas delapan hektar.
“Sumber api dimungkinkan akibat cuaca cukup panas dan puntung rokok saat warga melakukan aktivitas di siang hari dengan tidak sengaja hingga mengakibatkan kebakaran,” tandasnya.
Sekadar informasi,lokasi kebakaran tersebut masuk dalam blok Randu Kuning (Bukit Randu Kuning) dan Bukit Tuk Alang-Alang), wilayah tersebut merupakan area tambang emas yang sudah puluhan tahun digarap warga setempat secara tradisional. Bahkan, belum lama ini masyarakat Selogiri dan Wonogiri sempat terjadi kontroversi setelah muncul pengumuman dari pemerintah Provinsi Jateng.
Dimana, di Blok Randu Kuning, PT Alexis Perdana Mineral akan melakukan eksploitasi serta pengolahan dan pemurnian mineral logam dengan kapasitas 2.500.000 ton pertahun. Dengan meterial penutup yang dipindahkan 5.900.000 ton pertahun. Lalu, pengolahan bijlh dengan laju umpan 124 ton/Jam menggunakan kombinasi gravity concentrator dan CIL. Sedangkan jumlah emas yang diproduksi 26.000 oz pertahun. Lokasinya yakni di Blok Randu Kuning di Desa Jendi dan Desa Keloran, Kecamatan Selogiri.
Editor : Marhaendra Wijanarko