Timlo.net
No Result
View All Result
Timlo.net
  • Timlo.tv
  • Tentang Kami
  • Kontak
No Result
View All Result
Sabtu, 27 Februari 2021
  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks



  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks
No Result
View All Result
Home Nasional Detik

Ribuan Warga Rebutan Apem Keong Emas pada Tradisi Saparan

26 Oktober 2019 , 01:19 WIB
| 
Detik Com - Timlo.net
in Detik, Nasional
0 0
Ribuan Warga Rebutan Apem Keong Emas pada Tradisi Saparan

Tradisi Saparan di Pengging, Banyudono, Boyolali | detikcom

Timlo.net — Puluhan ribu apem diperebutkan ribuan warga pada tradisi Saparan atau sebaran apem di kawasan wisata religi Pengging, Banyudono, Boyolali, Jumat (25/10). Ada dua lokasi sebaran apem yakni di depan masjid Cipto Mulyo dan di Jalan Ngaru-aru, Sawit, pojok selatan bekas Pasar Candi, Pengging.

“Ada kurang lebih 33 ribu apem yang dipersembahkan dari seluruh desa di Kecamatan Banyudono,” kata tokoh masyarakat Pengging, Siswanto Hadiningrat, Jumat (25/10).

BacaJuga

John Kenedy Minta Masyarakat Bersabar Tunggu Kepastian Keberangkatan Haji

DPR Minta Pemerintah Pastikan Guru Honorer Mendapat Vaksin

Kemenkes: Vaksin Gotong Royong Percepat Kekebalan Kelompok

Acara dimulai sekitar pukul 14.30 WIB. Diawali dengan prosesi acara di Pendopo kantor Kecamatan Banyudono lalu berlanjut kirab budaya menuju ke kawasan obyek wisata Pengging. Ada dua gunungan besar apem biasa dan apem kukus keong emas.

Ada dua panggung yang disediakan panitia untuk membagi-bagikan sekitar 30.000 apem tersebut. Yaitu di jalan pojok selatan Pasar Pengging dan di pertigaan jalan depan masjid Cipto Mulyo.

Sesampainya di panggung, gunungan itu pun langsung dinaikkan ke panggung tinggi. Sedikit dibacakan harapan-harapan dari tradisi ini, puluhan ribu apem itu pun langsung dibagi-bagikan kepada masyarakat dengan cara disebar.

Warga yang sudah menunggu dibawa panggung langsung menengadahkan tangan untuk menangkap apem-apem itu. Bahkan, ada yang menggunakan payung dibalik untuk menangkap apem.

Lebih lanjut, Siswanto Hadiningrat, menjelaskan tradisi ini dilaksanakan setiap bulan Sapar atau satu pekan setelah Saparan di Jatinom, Klaten.

“Tradisi sebaran apem kukus keong emas dimulai sejak Raden Ngabei Yosodipuro pada tahun 1566. Raden Ngabei Yosodipuro seorang pujangga keraton dan ulama besar saat itu,” kata Siswanto.

Awal mula tradisi ini, lanjutnya, diawali ketika terjadi pagebluk, tanaman padi diserang hama keong emas di daerah Pengging. Kemudian, Raden Ngabei Yosodipuro, pada zaman pemerintahan Pakubuwono II Keraton Surakarta memerintahkan agar keong emas itu diambil dan dimasak dengan cara dikukus dan dibalut menggunakan janur.

Akhirnya, hama keong emas dan tikus itu bisa hilang dan panen rakyat melimpah. Sebagai rasa syukur, kemudian Raden Ngabei Yosodipuro memerintahkan kepada warga membuat apem kukus keong emas untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat luas. Tradisi itu akhirnya berlanjut sampai sekarang ini.

Asisten I Setda Boyolali, Totok Eko YP, mengatakan tradisi ini sudah turun temurun dilaksanakan setiap tahun dan semakin meriah dengan dukungan positif dari masyarakat Pengging dan sekitarnya. Pihaknya juga berharap tradisi ini bisa meningkatkan kunjungan wisata di Pengging.

“Tradisi ini perlu terus dilestarikan untuk mendorong kemajuan wisata Pengging. Kegiatan ini juga turut memberikan hiburan bagi masyarakat,” katanya.

Sumber: DetikCom

Editor : Wahyu Wibowo
Tags: Apem Keong EmasboyolaliPenggingSaparantradisi

Related Posts

Sembuh dari Covid-19, Puluhan Santri Ponpes Dipulangkan
Sosial

Sembuh dari Covid-19, Puluhan Santri Ponpes Dipulangkan

27 Februari 2021
Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Boyolali Hanya Dihadiri 25 Orang
Sosial

Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Boyolali Hanya Dihadiri 25 Orang

25 Februari 2021
Masa Jabatan Bupati Berakhir, Seno Samodro: Ibarat Pesawat Landing-nya Soft
Sosial

Masa Jabatan Bupati Berakhir, Seno Samodro: Ibarat Pesawat Landing-nya Soft

18 Februari 2021
Pulang Piknik dari Bali, Lima Warga Positif Covid-19
Sosial

Pulang Piknik dari Bali, Lima Warga Positif Covid-19

3 Februari 2021
Ratusan Pengungsi Merapi Pulang ke Rumah, Ini Alasannya
Sosial

Ratusan Pengungsi Merapi Pulang ke Rumah, Ini Alasannya

2 Februari 2021
Erupsi Gunung Merapi, Hujan Abu Sempat Guyur Boyolali
Sosial

Erupsi Gunung Merapi, Hujan Abu Sempat Guyur Boyolali

20 Januari 2021
loading...



Terkini

Penelitian Ungkap Kolesterol Baik Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Penelitian Ungkap Kolesterol Baik Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

27 Februari 2021
Huawei Berencana Kembangkan Mobil Otomatis Tanpa Sopir

Huawei Ingin Produksi Mobil Listrik Akhir Tahun Ini

27 Februari 2021
John Kenedy Minta Masyarakat Bersabar Tunggu Kepastian Keberangkatan Haji

John Kenedy Minta Masyarakat Bersabar Tunggu Kepastian Keberangkatan Haji

27 Februari 2021
DPR Minta Pemerintah Pastikan Guru Honorer Mendapat Vaksin

DPR Minta Pemerintah Pastikan Guru Honorer Mendapat Vaksin

27 Februari 2021
Kemenkes: Vaksin Gotong Royong Percepat Kekebalan Kelompok

Kemenkes: Vaksin Gotong Royong Percepat Kekebalan Kelompok

27 Februari 2021
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Radio
  • Loker
  • Timlo.tv
  • Pedoman Media Siber
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Sosial
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In