Timlo.net — Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di 11 provinsi mengalami penundaan akibat keterlambatan proses distribusi soal ujian. PT Ghalia Printing Indonesia dituding menjadi biang kerok persoalan tersebut. Namun perusahaan itu keberatan jika sampai di-blacklist.
“Dari kami sih, kalau memang mau seperti itu, ya jangan mengambil keputusan secara sepihak ya. Seharusnya kita dengan Kemendikbud bisa duduk bareng. Benar enggak ini kesalahan hanya dari Ghalia,” kata Kuasa Hukum PT Ghalia Printing, Kamil Zacky saat ditemui merdeka.com di kantor percetakan Ghalia, Ciawi, Bogor, Senin (15/4).
Sementara itu, terkait masalah ini, Kamil sudah melakukan komunikasi secara langsung dengan pihak (Mendikbud) dan hari ini Mendikbud ikut mengawasi jalannya cetak dan pengepakan soal.
“Sekarang pihak dari Kemendikbud ada di dalam kantor, sekarang segala proses pengerjaan dipantau oleh Kemendikbud langsung,” ujar Kamil.
Ditanya kemungkinan akan adanya kebocoran soal UN, Kamil menegaskan bahwa hal tersebut tidak bisa terjadi.
“Kalau bocor, kemungkinannya tipis sekali ya. Karena di sini kami mempunyai keamanan tiga lapis di setiap area, dan semua yang masuk ke area Ghalia wajib mempunyai ID khusus. Semua karyawan pun kita beri kostum khusus juga, kaos dan celana polos tanpa kantong,” jelasnya.
Sumber: merdeka.com