Solo — Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta memperbaiki Kandang Kerbau Kyai Slamet di Alun-alun Selatan, Rabu (30/10) sore. Perbaikan dilakukan dengan mengganti pilar kayu glugu menjadi pilar beton sehingga lebih awet.
“Hari ini baru satu pilar yang kita buat pondasinya. Nanti rencananya ada empat pilar yang akan kita ganti,” kata salah satu Sentana Dalem, Adityo Suryo Herbanu saat ditemui di lokasi.
Menurut pria yang sehari-hari mengelola Alun-alun Selatan itu, pilar-pilar tersebut lapuk karena sering mendapat gesekan dari badan kerbau. Kerbau-kerbau albino itu sering “menggaruk” badannya yang gatal dengan pilar-pilar kandang. Apalagi kayu-kayu tersebut sudah berusia dua sampai tiga tahun.
“Kalau kayu glugu itu digesek-gesek maeso (kerbau) yang beratnya bisa sampai satu ton itu, lama-lama lapuk,” kata dia.
Penggantian pilar kayu dengan beton ditujukan agar kandang lebih awet. Pembuatan pilar beton memang membutuhkan biaya lebih besar. Namun dengan menggunakan beton diharapkan tidak lagi perlu penggantian-penggantian pilar karena lapuk. Sehingga dapat menghemat biaya dalam jangka panjang.
Herbanu menambahkan perbaikan kandang Kerbau Kyai Slamet dibiayai dengan retribusi yang diberikan Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Selatan yang ditarik LDA setiap hari. Selain untuk perbaikan kandang, uang retribusi tersebut juga digunakan untuk pemeliharaan 20 kerbau albino milik Keraton Surakarta. Termasuk menggaji sejumlah srati (pawang) itu.
“Uang itu juga kita pakai untuk pemeliharaan fasilitas di Alun-alun Selatan. Kalau ada lampu rusak atau listrik yang mati, kita perbaiki pakai uang itu,” kata dia.
Editor : Wahyu Wibowo